Kementerian Keuangan: Sri Lanka Melanjutkan Diskusi Bailout Dengan IMF

- 30 Juli 2022, 16:00 WIB
Pengemudi mendorong becak mobil dalam antrean untuk membeli bensin dari pompa bensin, di tengah krisis ekonomi Sri Lanka, di Kolombo, Sri Lanka, 29 Juli 2022.
Pengemudi mendorong becak mobil dalam antrean untuk membeli bensin dari pompa bensin, di tengah krisis ekonomi Sri Lanka, di Kolombo, Sri Lanka, 29 Juli 2022. /REUTERS/Kim Kyung-Hoon

MataBangka.comSri Lanka telah melanjutkan diskusi teknis dengan Dana Moneter Internasional mengenai potensi bailout setelah pemerintahan baru mulai menjabat, kementerian keuangan mengatakan pada Jumat.

Diskusi dengan pemberi pinjaman multilateral dimulai pada bulan April di bawah mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa. Pemerintah Sri Lanka berharap untuk mendapatkan Fasilitas Dana Perpanjangan (Extended Fund Facility - EFF) yang akan menjadi syarat untuk melakukan reformasi ekonomi untuk membantu memerangi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Ranil Wickremesinghe diangkat sebagai presiden setelah Rajapaksa digulingkan pada 13 Juli oleh pemberontakan rakyat setelah berbulan-bulan kekurangan bahan bakar, makanan dan obat-obatan.

Baca Juga: Wanita Muda Ini Lakukan Sologami atau Menikahi Diri Sendiri, Mengaku Alami Hal yang Sama dengan Pasangan Lain

Wickremesinghe, yang menjabat enam periode sebagai perdana menteri, juga berharap untuk merestrukturisasi utang Sri Lanka.

Pembicaraan dengan IMF sangat berhasil dan Sri Lanka bekerja dengan para penasihat untuk mencapai konsensus mengenai kesepakatan dengan kreditur, kata pemerintah.

Negara Asia Selatan berpenduduk 22 juta ini memiliki utang luar negeri senilai $12 miliar dengan kreditur swasta. Itu gagal membayar obligasi awal tahun ini dan sedang berjuang untuk membayar impor barang-barang pokok.***

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x