Ukraina : Serangan Rudal Rusia Menghantam Daerah Pemukiman Odesa sedikitnya Menewaskan 19 Orang

- 2 Juli 2022, 08:40 WIB
Petugas penyelamat bekerja di lokasi serangan rudal di Bilhorod-Dnistrovskyi, wilayah Odesa, Ukraina, Jumat, 1 Juli 2022.
Petugas penyelamat bekerja di lokasi serangan rudal di Bilhorod-Dnistrovskyi, wilayah Odesa, Ukraina, Jumat, 1 Juli 2022. /Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via Reuters

''Militer Rusia sedang mencoba untuk menyerang depot amunisi, pabrik perbaikan senjata dan fasilitas pelatihan pasukan,'' katanya.

Awal pekan ini, dua rudal jelajah X-22 Rusia Menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya.

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan serangan pada Senin sore itu sengaja dilakukan bertepatan dengan jam-jam tersibuk di pusat perbelanjaan itu dan menyebabkan jumlah korban maksimum. Pihak berwenang memperkirakan ada antara 200 dan 1.000 orang di dalam pada saat serangan itu. Banyak yang berhasil melarikan diri ke tempat perlindungan bom terdekat ketika mereka mendengar sirene serangan udara. Yang lain tidak berhasil tepat waktu dan tetap terjebak di dalam. Sekitar 20 orang masih hilang.

Serangan hari Jumat di Odesa terjadi setelah pasukan Ukraina mendorong Pasukan Rusia dari Pulau Ular, sebuah pulau strategis Laut Hitam di lepas pantai selatan dekat Odesa.

Rusia menggambarkan penarikan dari Pulau Ular sebagai "isyarat niat baik". Militer Ukraina mengatakan Rusia melarikan diri dengan dua speedboat setelah rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.

Di Ukraina timur, pasukan Rusia terus menekan untuk mengepung kota Lysychansk, setelah menghancurkan kota kembarnya Sievierodonetsk menjadi puing-puing. Jika Lysychansk jatuh, seluruh wilayah Luhansk, yang bersama dengan Donetsk membentuk wilayah Donbas timur, dapat berada di bawah kendali Rusia, menandai terobosan strategis lain bagi presiden Rusia, Vladimir Putin, sejak awal invasi.

"Penembakan kota sangat intensif," Serhiy Haidai, gubernur provinsi Luhansk, mengatakan kepada Associated Press. “Para penjajah menghancurkan satu demi satu rumah dengan artileri berat dan senjata lainnya. Penduduk Lysychansk bersembunyi di ruang bawah tanah hampir sepanjang waktu.”

Serangan itu sejauh ini gagal memutus jalur pasokan Ukraina, meskipun jalan raya utama menuju barat tidak digunakan karena tembakan Rusia terus-menerus, kata gubernur. "Evakuasi tidak mungkin," tambahnya.***

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x