Network
MataBangka.com - Rak-rak di supermarket Sri Lanka terancam kosong karena armada pengiriman kekurangan bahan bakar.
Kelangkaan bahan bakar telah mengirim negara itu ke dalam situasi 'lockdown'.
Para masyarakat terutama di Kolombo dan pinggiran kota, menghadapi risiko kehilangan akses ke makanan dan barang-barang penting lainnya, dengan pengecer berjuang untuk mengisi kembali rak mereka tepat waktu, karena mereka berebut untuk mengisi bahan bakar armada pengiriman mereka.
Rak-rak di supermarket di Kolombo dan pinggiran kota sebagian besar kosong sejak akhir pekan dan manajer toko serta staf mengatakan mereka tidak mendapatkan persediaan tepat waktu, karena kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan.
Ditambah lagi setelah pemerintah membatasi pasokan bahan bakar dari kemarin, mereka khawatir pesanan mereka bisa semakin tertunda.
Sampai sekarang belum jelas apakah armada yang bergerak di bidang pengiriman makanan dan barang konsumsi lainnya dijadikan layanan penting ketika menyediakan stok bahan bakar yang terbatas, yang diperkirakan hanya cukup untuk 10 hari ke depan.
Sementara itu, pedagang kecil juga berada di ambang penutupan toko dikarenkan persediaan mereka habis.
Dikarenakan para pemasok yang biasanya datang setiap minggu atau dua minggu untuk pengiriman, sudah tidak datang selama berminggu-minggu.
Transparency International Sri Lanka mengajukan petisi Hak Fundamental minggu ini di Mahkamah Agung, menyerukan tindakan terhadap mereka yang secara langsung dan tidak langsung bertanggung jawab atas runtuhnya ekonomi, membuat jutaan orang kelaparan dan kemiskinan. ***
