Influenecer ini Mengaku di Endorse Israel untuk Serang dan Menyudutkan Hamas Dibayar Hingga Rp15 juta

21 Oktober 2023, 23:46 WIB
Kolase unggahan Instagram Story akun Kylie Jenner dan unggahan Influencer Arab Saudi di TikTok mengenai endorse dari Israel. /Instagram @kyliejenner/TikTok @arabicmclovin/

MataBangka.com--Perang Israel dan Palestina kali banyak memicu perhatian publik dunia.

Terbaru, yang menjadi sorotan adalah tercatat ratusan pesohor Hollywood ikut buka suara dan ambil sikap akan konflik Israel-Palestina ini.

Bahkan, 700 seleb Hollywood termasuk Gal Gadot, Chris Pine, Natalie Portman, hingga Jamie Lee Curtis berbondong-bondong menandatangani surat petisi solidaritas untuk Israel.

Di antara bintang-bintang besar itu, ada juga nama Amy Schumer, Mayim Bialik, serta Mark Hamill.

Sebelumnya mereka telah menyuarakan dukungan untuk Israel di akun media sosial masing-masing sebagaimana seleb muda populer seperti Kylie Jenner dan Justin Bieber.

Bukan hanya para seleb, kini industri hiburan dan media sosial seperti terbelah menjadi dua bagian, diantaranya pro Israel dan sebagian lain berpihak kepada Palestina.

Kelompok pro Israel berpegang teguh pada narasi betapa kejinya Hamas sebagai kelompok 'teroris' yang membunuh rakyatnya sendiri di Gaza.

Belakangan, viral di media sosial, dokumen briefing endorsement yang ditulis dan dibagikan Israel pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Di dalamnya tertulis detail langkah-langkah yang harus dilakukan para influencer dan seleb, untuk mendukung narasi sebagaimana keyakinan Israel.

Informasi didapat dari akun TikTok influencer Arab Saudi, @arabicmclovin.

Dia mengaku menjadi salah satu pemengaruh yang 'ditawari' sejumlah imbalan uang, jika bersedia menyebarkan narasi untuk menyudutkan Hamas kepada para followersnya.

Menurut keterangan pemilik akun centang biru itu, untuk satu video konten, para influencer dan pesohor bisa dibayar hingga 1.000 dolar AS atau setara Rp15.831.000.

Mereka diminta untuk menyoroti kekejian Hamas, sehingga kesengsaraan rakyat Palestina di medan perang sepenuhnya tanggung jawab kelompok militan tersebut.

Konten dibuat demikian untuk menghapuskan segala tudingan pelanggaran terhadap Israel.

"RINCIAN KAMPANYE: Meskipun serangannya berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Gaza, Hamas masih asing di telinga banyak orang di seluruh dunia. Kondisi ini makin mengkhawatirkan mengingat Hamas tidak memiliki akun media sosial resmi lantaran terdeteksi sebagai organisasi teror. Maka, di era digital ini, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia mengenai kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan terhadap rakyat mereka sendiri di Gaza," demikian kutipan dari kertas briefing, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Selain itu, kertas briefing dari Israel tersebut menjelaskan uraian tujuan dan maksud konten yang akan diproduksi para seleb dan influencer untuk membantu mereka.

"Satu, menyadarkan, yaitu meningkatkan pengetahuan tentang praktik opresif Hamas dan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza. Kedua, mengedukasi, menginformasikan kepada khalayak global tentang realita hidup di bawah kekuasaan Hamas, yang melakukan kekerasan terhadap siapa pun yang menentang rezim, penerapan hukum agama, pelanggaran hak-hak perempuan, dan penganiayaan terhadap komunitas LGBT,” kata keterangan tersebut.

Terbaru di Gaza, setelah Rumah Sakit Al-Ahli jadi sasaran bom, kini Israel menyerang warga yang mengungsi di kompleks gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza. Pemimpin Hamas mengatakan beberapa di antaranya tewas dan terluka.

Belum ada bantahan atau keterangan dari sisi Israel.

Sementara, saksi mata mengatakan serangan itu merusak bagian depan gereja dan menyebabkan bangunan di dekatnya runtuh.

Patriark Ortodoks Yerusalem mengecam keras serangan ke gereja tertua yang juga masih digunakan di Gaza. Ia menilai ini adalah kejahatan perang yang harus segera dihentikan.

"Menargetkan gereja-gereja dan lembaga-lembaganya, serta tempat yang disediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di wilayah pemukiman selama 13 hari terakhir, merupakan kejahatan perang yang tidak dapat dibiarkan," kata Patriark dalam sebuah pernyataan. ***

Sumber Pikiranrakyat.com

Editor: Mirwanda

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler