Inflasi 1,21 Persen jadikan Provinsi Bangka Belitung Terendah se-Indonesia

- 1 Februari 2024, 21:07 WIB
Pj Gubernur Babel, Syafrizal ZA
Pj Gubernur Babel, Syafrizal ZA /Ist// Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Inflasi yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dari angka 2,65 persen pada Desember 2023 lalu, berhasil turun di awal Februari 2024 menjadi sebesar 1,21 persen. 

Angka ini menjadikan posisi Provinsi Babel menjadi wilayah dengan inflasi terendah se-Indonesia. Angka ini jauh di bawah angka inflasi nasional yang sebesar 2,57 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah dengan inflasi sebesar 4,76 persen.

Turunnya angka inflasi di Babel ini, berdasarakan Pers Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Inflasi Januari 2024 menurut wilayah dari Januari 2024 terhadap Januari 2023 (year on year).

"Saya umumkan bahwa Inflasi _year on year_ Kepulauan Babel, inflasi paling rendah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran serta Pj Gubernur dan jajarannya dalam hal pengendalian inflasi," ungkap Kepala BPS Babel, Toto Haryanto, pada Kamis, 1 Februari 2024.

Perlu diketahui pada Juni 2023 lalu, Provinsi Babel menjadi daerah dengan inflasi terendah yaitu sebesar 2,41 persen. Data ini jauh dibawah nasional (inflasi nasional 4 persen). Meski demikian terdapat beberapa komoditi yang menyebabkan inflasi di Babel terjadi antara lain, Beras, Sigaret Kretek Mesin dan Sawi Hijau.

Sementara itu, Pj Gubernur Babel, Safrizal ZA menyampaikan terdapat strategi yang dilakukan yaitu ‘ADA’. A pertama, Availability yaitu ketersediaan stok bahan pokok, dengan cara mendorong setiap pelaku produksi, pemerintah akan membantu para produsen untuk mewujudkan hal tersebut.

Kedua adalah D, distribusi. Distribusi dilakukan secara efisien dan memastikan semua komoditas lancar, tanpa adanya biaya yang tak terduga.

A selanjutnya adalah affordability dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan operasi pasar, bantuan sosial atau bantuan keuangan.

"Mempertahankan jauh lebih berat dari pada mencapainya, maka tugas selanjutnya menjadi lebih berat untuk menyelesaikan kondisi inflasi di daerah," jelas Syafrizal.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x