Terdata 33 Desa/ Kelurahan di Bangka Belitung Rawan Bencana, Pangkalpinang Berisiko Tinggi

- 17 Januari 2024, 12:20 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa /bpbd.babelprov.go.id/

MataBangka.com - Sedikitnya ada 33 wilayah desa/ kelurahan terdata di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) rawan bencana banjir, terkait kondisi cuaca yang melanda akhir-akhir ini. genangan.

Dari data itu, wilayah paling berisiko tinggi ada di Kota Pangkalpinang yakni kawasan Kampung Bintang dan Gedung Nasional, mengingat daerah itu dibawah permukaan laut sehingga rentan banjir/ air genangan. 

Seperti diungkapkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Babel, Mikron Antariksa, mengatakan dengan menetapkan status siaga bencana sesuai arahan dan perintah langsung dari Pj Gubernur Babel, tim BPBD Babel harus siap siaga.

"Pj Gubernur Babel sudah mengambil apel dan menginspeksi peralatan dan perlengkapan kebencanaan yang ada, guna mengantisipasi segala kemungkinan," kata Mikron, pada Selasa, 16 Januari 2024.

"Pak Pj Gubenrur juga tadi langsung menghubungi BNPB agar mereka dapat segera turun ke Babel, untuk mengecek langsung alat perlengkapan kebencanaan yang rusak supaya segera diperbaiki," ujarnya. 

Lanjut Mikron, jumlah alat perlengkapan kebencanaan di BPBD Babel ada 16 unit pengadaan langsung dari BNPB, seperti mobil komunikasi dengan satelit, booth amfibi serta beberapa perahu dan kendaraan roda empat dan roda dua. 

Dari 16 alat perlengkapan tersebut ada dia alat yang sudah tidak bisa digunakan, yakni mobil satelit atau mobil komunikasi itu providernya yang hanya bisa digunakan saar terkoneksi langsung dan booth amfibi yang rusak karena peralatan yang dibutuhkan haris langsung dibeli satu set dari mesin sampai kemudinya.

"Dan alat perlengkapan kebencanaan yang disiapkan BPBD Babel ada enam alat yakni mobil crane, mobil serba guna dan mobil minibus serta beberapa kendaraan roda dua," jelas Mikron. 

Mikron menambahkan, selain Kota Pangkalpinang yang berisiko bencana, kabupaten lain seperti Bangka Barat yang disebabkan oleh sedimentasi tinggi seperti di Kampung Ulu dan Desa Cupat, bahkan ada beberapa tempat yang menjadi serapan air tapi dipergunakan untuk area lain seperti tambak udang dan pertambangan sehingga harus dibuat lagi saluran air yang besar lagi.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x