Komitmen Dukung Pengelolaan Lingkungan, Porsi Anggaran Naik 24 Persen atau Rp 473,92 Miliar

- 29 Desember 2023, 11:28 WIB
Pj Gubernur Babel Safrizal ZA didampingi Ketua DPRD Babel Herman Suhadi, ketika mengikuti zoom metting terkait penilaian penghargaan Nirwasita Tantra 2023.
Pj Gubernur Babel Safrizal ZA didampingi Ketua DPRD Babel Herman Suhadi, ketika mengikuti zoom metting terkait penilaian penghargaan Nirwasita Tantra 2023. /Ist/ Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkomitmen untuk mendukung pengelolaan dan lingkungan hidup di Negeri Serumpun Sebalai.

Pada tahun 2023, anggaran untuk menangani hal tersebut, meningkat sebesar 24 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal ZA dihadapan para panelis yang mewawancarai proses penilaian Nirwasita Tantra tahun 2023 secara daring di Rumah Dinas Gubernur, pada Kamis, 28 Desember 2023.

"Porsi anggaran pengelolaan terus mendapat perhatian serius dari semua pemegang kebijakan. Proporsi peruntukan pengelolaan lingkungan hidup tahun 2023 terhadap seluruh anggaran belanja daerah terus naik signifikan menjadi 24 persen," ungkap Safrizal. 

Lanjutnya berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Babel, data anggaran pengelolaan lingkungan hidup pada tahun 2023 sebesar Rp 473,92 miliar, dan angka ini meningkat dari tahun 2022 sebesar Rp 216,69 miliar. 

Tidak hanya dari alokasi anggaran, berbagai respon dan inovasi terkait isu lingkungan hidup juga dipaparkan, diantaranya melalui realisasi parade penanaman dan penghijauan dalam program Hijau Biru Babelku di beberapa lokasi.

"Tahun 2024, program ini pun terus dilanjutkan dengan penanaman pohon besar-besaran, dengan target penanaman satu juta pohon sekaligus pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Tanam," kata Safrizal.

Selain itu itu, dirinya juga menuturkan bahwa dengan hadirnya program rehabilitasi hutan dan lahan tersebut, terbukti menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan kritis menjadi perkebunan dan destinasi wisata. 

"Berbagai respon dan inovasi yang telah dilakukan dan masifnya intervensi terhadap kerusakan lahan, memberikan keberhasilan peningkatan nilai indeks kualitas lahan dari 39,28 pada tahun 2022 menjadi 40,09 pada tahun 2023," terang Safrizal.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x