Cerminan Empat Pilar, Masyarakat Bangka Belitung Berlebaran Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 29 September 2023, 00:18 WIB
Nganggung atau membawa makanan ke masjid untuk disantap bersama merupakan tradisi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
Nganggung atau membawa makanan ke masjid untuk disantap bersama merupakan tradisi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW /Ist/ Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu hari besar, dimana umat Islam memperingati kehadiran Nabi Besar Muhammad SAW ke dunia, untuk menyempurnakan akhlak manusia pada 12 Rabiul Awal 571 Masehi. 

Perayaan hari besar ini pun disambut meriah masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan nganggung dan bertebaran atau bersilaturahmi, seperti di Desa Kemuja, Desa Zed, Desa Balunijuk di Kabupaten Bangka. 

Tidak hanya di Kabupaten Bangka, sejumlah desa di Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan pun melaksanakan hal yang sama. 

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Rohmatuddin Desa Kemuja, pada Kamis, 28 September 2023, mengatakan Nabi Muhammad SAW hadir dan meninggalkan ajaran dari tauladannya, agar umatnya saling menghargai dan menyayangi. 

Lanjutnya saat ini pemerintah gencar mensosialisasikan, terkait moderasi kehidupan beragama yang terdiri dari empat pilar yang harus ada untuk dijalankan di Indonesia. 

"Pertama ada komitmen kebangsaan, bahwa agama hadir untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara, kedua adalah bicara bagaimana toleransi hadir di tengah masyarakat, kita merayakan saat ini dan bagaimana umat agama lain menghormati apa yang dijalankan umat Islam," kata Suganda. 

"Moderasi ketiga yaitu anti kekerasan, agama apapun mengajarkan anti kekerasan, kita tak ingin ada tindakan atas nama keagamaan dilakukan atas nama individu maupun golongan," ujarnya. 

"Keempat, pengakuan dan penghargaan adat dan tradisi budaya yang hari ini di laksanakan di Desa Kemuja adalah tradisi yang dirayakan, bagaimana hari ini kita lebaran, kita boleh silaturahmi ke rumah siapa saja, silaturahmi ni adalah hal yang baik, yang harus kita jaga di NKRI," imbuhnya lagi.

Menurur Suganda, silaturahmi seperti ini, yakni duduk bersama, mendengarkan ceramah, berdoa bersama, makan bersama merupakan tradisi Bumi Serumpun Sebalai, yang harus dijaga dengan baik dan dikembangkan.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x