Restorasi Pulau Penanas Terus Dilanjutka, PT TIMAH Tbk Tanaman 150 Cemara dan Bambu

15 September 2022, 23:30 WIB
restorasi Pulau Penenas /Timah

MataBangka.com, Belitung Timur - Restorasi Pulau Penanas Desa Bukulimau terus dilakukan. PT Timah Tbk bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur menanam 150 batang cemara laut dan bambu.

Tak hanya melakukan penanaman dan penyulaman, PT Timah Tbk juga melakukan aksi bersih-bersih 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Belitung Timur, Novis Ezuar mengatakan, berdasarkan hasil monitoring penanaman tahap pertama kemarin, banyak pohon-pohon yang belum tumbuh. Sehingga tahap kedua dilakukan penanaman kembali, namun dengan teknik yang berbeda.

"Ini kita coba lagi di tahap kedua, diharapkan dengan teknik yang baru agar lebih banyak pohon yang hidup dan bertahan," kata Novis Ezuar.

Menurut Novis, penanaman pohon penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keberadaan pulau-pulau kecil di laut Belitung Timur. Pasalnya, dikhawatirkan pulau-pulau kecil itu bisa hilang, karena tidak ada pohon-pohon atau tanaman di pulau itu.

"Kita coba menanam pohon dan berharap pulau itu bisa terjaga dan masih tetap ada," jelasnya.

Ia menyebutkan, Pulau Penanas sangat penting untuk ekosistem penyu, karena Pulau Penanas menjadi tempat penyu untuk bertelur. Dengan menjaga pulau Penanas berarti juga menjaga penyu untuk terus ada dan berkembang biak.

"Kami mengapresiasi PT Timah Tbk telah berkolaborasi dengan kami untuk menyelamatkan pulau-pulau yang ada di pesisir meskipun pulau itu tidak berada dalam izin penambangan PT Timah Tbk," tegasnya.

Novis menyebutkan meskipun pulau itu tidak berada dalam izin penambangan PT Timah Tbk, namun PT Timah Tbk tetap komitmen berkolaborasi dengan DLH Beltim dalam mempertahankan pulau Penanas itu.

"Artinya PT Timah Tbk punya kepedulian terhadap lingkungan sekitar areal penambangan," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Bukulimau M.Agung mengapresiasi dan berterima kasih kepada PT Timah Tbk, karena langkah itu untuk menjaga pulau itu dari kikisan gelombang.

"Kami berharap bisa dijadwalkan rutin, biar daratan pulau Penanas bisa terjaga," tandasnya.***

Editor: Mitrya

Tags

Terkini

Terpopuler