Hasil Survey, Ini 4 Alasan Orang Tidak Mendukung Gibran Cawapres, Bukan Karena Dinasti Politik

8 November 2023, 23:26 WIB
Gibran Rakabuming Raka /Antara

MataBangka.com--Nama Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto, terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia.

Pencalonan Gibran sebagai cawapres dinilai oleh sebagian masyarakat sebagai upaya pemaksaan setelah adanya perubahan batas usia calon presiden dan cawapres yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu pencalonan Gibran yang kini menjadi walikota Solo itu, dinilai sebagai bagian dari dinasti politik yang dilakukan oleh keluarga Jokowi.

4 Alasan Orang Tidak Mendukung Gibran Sebagai Cawapres

Sebuah survei yang dilakukan oleh Charta Politika terhadap 2.400 responden dari seluruh provinsi di Indonesia mengungkapkan bahwa mayoritas responden tidak mendukung pencalonan Gibran sebagai cawapres.

Alasan mayoritas masyarakat yang tidak memilih Gibran karena Dinasti Politik ternyata bukan alasan mayoritas menurut hasil survei Charta Politika.

Sebanyak 48,945 dari responden menilai bahwa Gibran tidak pantas menjadi cawapres.

Pertama, dari kelompok responden yang tidak mendukung Gibran, 55,4 persen di antaranya menganggap bahwa Gibran masih terlalu muda dan kurang memiliki pengalaman dalam menjabat sebagai pejabat publik.

Kedua, sebanyak 26,7 persen responden berpendapat bahwa Gibran tidak pantas menjadi cawapres karena dianggap sebagai bagian dari praktik politik dinasti, mengingat kedekatannya dengan keluarga Presiden Jokowi.

Ketiga, 12,4 persen responden berpandangan bahwa majunya Gibran sebagai cawapres merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi.

Keempat, 3,2 persen responden yang berpendapat bahwa Gibran terlalu ambisius dan tidak memiliki loyalitas yang jelas terhadap partai politik atau organisasi.

Survei ini dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan metode wawancara tatap muka dan menggunakan metode multistage random sampling.

Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei ini mencerminkan beragam pandangan masyarakat terkait dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres dan menjadi salah satu faktor dalam dinamika politik Indonesia menjelang pemilihan presiden pada tahun 2024.***

Sumber artikel telah tayang dari Labuanbajoterkini.com

Editor: Mirwanda

Sumber: Labuan Bajo Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler