Ini Kriteria Mobil Listrik Dapat Subsidi Rp80 Juta dan Hybrid Rp40 Juta, Wuling Serta Innova Zenix Termasuk?

- 16 Desember 2022, 15:34 WIB
Ilustrasi Wuling Bingo Salah satu kriterian mendapatkan subsidi mobil listrik Rp80 juta adalah harus diproduksi di dalam negeri dan memiliki TKDN yang ditetapkan
Ilustrasi Wuling Bingo Salah satu kriterian mendapatkan subsidi mobil listrik Rp80 juta adalah harus diproduksi di dalam negeri dan memiliki TKDN yang ditetapkan /portalkotamobagu.pikiran-rakyat.com

”Dengan memberi insentif pembelian mobil atau motor listrik, kita akan memaksa produsen-produsen mobil listrik atau motor listrik di dunia semakin mempercepat realisasi investasi,” kata Agus dalam keterangan pers di Brussels, Belgia yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Rekomendasi 3 Motor Listrik Keren yang Sudah Ada di Indonesia, Harganya Terjangkau Lho

Pemerintah, kata Agus, akan memberi insentif Rp80 juta untuk pembelian mobil listrik dan Rp40 juta untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid.

Untuk insentif pembelian motor listrik Rp8 juta dan insentif motor konversi menjadi motor listrik Rp5 juta. Dia menekankan bahwa insentif diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia.

”Kita ingin mendorong penggunaan mobil atau motor listrik menjadi lebih cepat,” kata dia.

Agus menjelaskan, beberapa manfaat percepatan penggunaan mobil atau motor listrik yaitu optimalisasi nikel yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Cadangan nikel di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

Selain itu, percepatan penggunaan kendaraan listrik, menurut Agus, juga akan membantu kapasitas fiskal dalam APBN. Soalnya, akan mengurangi subsidi untuk bahan bakar minyak berbasis fosil.

”Kita, Indonesia, juga ingin membuktikan kepada komunitas global mengenai komitmen Indonesia dalam pengurangan karbon. Caranya, ya dengan mengupayakan transisi ke kendaraan berbasis listrik,” kata Agus.

Solusi Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin menyebut, akselerasi adopsi kendaraan listrik adalah solusi menurunkan emisi gas rumah kaca dan menghemat subsidi BBM yang membebani APBN.

"Indonesia adalah negara net importer minyak dan juga melakukan subsidi energi, khususnya subsidi BBM. Peningkatan kebutuhan BBM berbanding lurus dengan kebutuhan biaya subsidi. Di mana sebenarnya subsidi ini dapat dialokasikan untuk pembangunan Indonesia," katanya dalam keterangan di Jakarta seperti dikutip Antara.

Halaman:

Editor: Nia MB

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah