Inilah 5 Pelatih Kelas Dunia yang Dipecat Usai Piala Dunia, Karena Prestasi Timnya Melempem

4 Desember 2022, 23:19 WIB
Ilustrasi sepakbola - Barcelona vs Munchen, Dortmund vs Man City: Jadwal Liga Champions 25-27 Oktober 2022, Live Moji dan SCTV /Pixabay/

MataBangka.com--Pelatih sepakbola juga disebut sebagai pemain ke 12 dalam sebuah tim.

Bagaimana seorang pelatuh meramu dan merancang strategi dalam sebuah pertandingan menjadi penentu kemenagan sebuah tim.

Terlebih pada sepakbola modern saat ini, semua kinerja pelatih dinilai secara instan.

Secepat apa kamu memberi hasil akan jadi penentu karoer pelatih kamu di sebuah klub.

Terlebih setiap tim pasti memiliki ambisi juara di ajang sebesar piala dunia.

Demi meraih ambisi tersebut tidak heran sebuah negara menujukkan pelatih kaliber kelas dunia.

 

Sayangnya, tidak semua pelatih berhasil mengantarkan tim meraih prestasi.

Ada kalanya para pelatih itu gagal total di turnamen antar dunia.

Bagi pelatih, pemecatan lebih banyak karena dianggap gagal menghadirkan gelar, lolos ke babak berikutnya.

Berikut ada lima pelatih kelas dunia yang sebenarnya cukup sukses tapi gagal di Piala Dunia :

1. Roberto Martinez

Roberto Martínez telah mengumumkan kepergiannya sebagai pelatih kepala Belgia setelah tersingkir di babak penyisihan grup di Piala Dunia 2022.

Kegagalan Belgia untuk mengalahkan Kroasia dalam pertandingan terakhir Grup F membuat Martínez memastikan kepergiannya setelah lebih dari enam tahun bertugas.

Martínez menegaskan bahwa dia bangga dengan warisannya meskipun gagal mencapai apa yang disebut sebagai generasi emas, dengan Eden Hazard, Thibaut Courtois, dan Kevin De Bruyne di antara para pemain yang mungkin tidak akan pernah kembali ke tahap ini.

Selama ditangani Martinez, The Red Devils sempat tampil menjanjikan di Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020.

Bahkan, mereka sempat berada di peringkat pertama FIFA untuk waktu yang cukup lama.

2. Hector Cuper

Hector Cuper telah meninggalkan perannya sebagai pelatih Mesir setelah Mesir mengalami hasil buruk di Piala Dunia 2018.

Mohamed Salah dan kolega saat itu menderita kekalahan di semua pertandingan fase grup. Mereka kalah dari Uruguay (0-1), Rusia (1-3), dan Arab Saudi (1-2).

Cuper sendiri mulai menangani Mesir sejak 2015.

Pencapaian terbaik Cuper selama melatih Mesir adalah membawa tim menjadi runner-up Piala Afrika 2017 serta mengantarkan Mesir lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1990.

3. Gerardo Martino

Keluar lebih awal dari Piala Dunia 2022 membuat pelatih Meksiko kehilangan pekerjaannya.

Gerardo "Tata" Martino keluar sebagai pelatih kepala tim nasional Meksiko setelah gagal keluar dari babak penyisihan grup pada hari Rabu, gagal karena tiebreak perbedaan gol dengan Polandia.

“Saya yang pertama bertanggung jawab atas kekecewaan dan frustrasi yang kami alami ini,” kata Martino.

"Kontrak saya berakhir segera setelah wasit meniup peluit akhir dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan."

Pelatih kelahiran Argentina itu sejatinya masih memiliki kontrak dengan Meksiko.

Akan tetapi, usai laga terakhir melawan Arab Saudi, kontrak Martino diputus oleh pihak Meksiko.

4. Adam Nawalka

Ketua Federasi Sepakbola Polandia mengatakan pelatih timnas Adam Nawalka tidak akan memperpanjang kontraknya setelah Polandia gagal melaju dari fase grup di Piala Dunia 2018.

Dalam pertandingan Grup H di Rusia, Polandia kalah dari Senegal 2-1, dan dari Kolombia 3-0. Polandia hanya mengalahkan Jepang 1-0.

Nawalka mengatakan dia merasa bertanggung jawab atas kegagalan tim untuk memenuhi ekspektasi di Piala Dunia, dan tidak melakukan pekerjaan dengan baik dalam memilih para pemain.

Dia telah melatih Polandia sejak November 2013.

5. Jorge Sampaoli

Jorge Sampaoli menerima tanggung jawab penuh atas kekalahan memalukan Argentina melawan Kroasia, pada Piala Dunia 2018.

Pelatih berkepala plontos itu dipecat dari jabatannya karena ada masalah personal dengan pihak Federasi Argentina (AFA), setelah Piala Dunia 2018 berakhir.

Di Piala Dunia 2018, Sampaoli hanya mampu membawa Argentina lolos hingga babak 16 besar.

Langkah La Albiceleste ketika itu dihentikan Prancis dengan skor 3-4.

Sampaoli sendiri hanya tercatat melatih Argentina selama setahun pada 2017—2018.

Meskipun demikian,Sampaoli mengklaim bahwa "tidak realistis untuk membebani" Caballero atas gol yang dia berikan kepada Ante Rebic dengan usahanya yang buruk untuk bermain dari belakang.

Ia mengakui bahwa itu adalah titik balik dalam pertandingan dalam hal kerapuhan mental dari timnya, dengan Luka Modric dan Ivan Rakitic mencetak gol lagi untuk Kroasia .

“Setelah mereka mencetak gol, kami seperti kehilangan arah dan kami hancur secara emosional. Kami tidak memiliki argumen sepak bola untuk mengubah jalannya acara," kata Sampaoli.

Kejutan-kejutan Piala Dunia 2022 masih akan berlanjut. Bukan tidak mungkin akan ada pelatih baru yang dipecat dalam waktu dekat.

Pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick, jadi nama berikutnya yang diprediksi bakal kehilangan pekerjaannya.***

 

Editor: Mitrya

Sumber: Prfmnews

Tags

Terkini

Terpopuler