Suara dan Rintihan Warga Gaza, Tetap Bertahan atau Bertemu Tuhan

- 8 November 2023, 12:43 WIB
Aksi kebiadaban dan kebrutalan pemboman yang dilakukan oleh Penjajah Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza
Aksi kebiadaban dan kebrutalan pemboman yang dilakukan oleh Penjajah Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza /

MataBangka.com - Penjajah Israel menggempur Gaza sudah satu bulan ini, sejak 7 Oktober 2023 lalu, sedikitnya sudah melampaui 10.000 ribu orang tewas dan 4.000 diantaranya anak-anak, dan hampir meratakan seluruh bangunan di Gaza.

Ironisnya, hancurnya wilayah Gaza bukan pada benteng peperangan, tapi tempat-tempat aman seperti masjid, gereja, pusat media, rumah sakit, dan supermarket di Gaza pun telah dibom penjajah Israel. 

Dari darat penduduk Gaza menggambarkan serangan udara, ledakan konstan, dan pengalaman mendekati kematian.

Mereka bercerita di media sosial, dengan peringatan bahwa pesan tersebut mungkin akan menjadi yang terakhir.

Salah satunya seorang jurnalis kantor media pemerintah Gaza, Haytham Harrara yang tewas pada 3 November 2023 lalu.

"Kami tidak akan pergi, kami tidak akan diasingkan, dan anda tidak akan melihat apapun dari kami selain ketabahan, kepastian, dan ketahanan. Jika itu akan menjadi migrasi, maka itu antara tanah kami yang diduduki atau langsung kepada Tuhan, Tuhan semesta alam," katanya dalam unggahan terakhir pada 13 Oktober 2023.

Haytham Harrara dinyatakan meninggal di rumah sakit al-Shifa Gaza, salah satu rumah sakit terbesar di daerah tersebut, tempat ribuan orang berlindung dan mencari perawatan dari pembantaian yang sedang berlangsung.

Suara Terakhir Dokter di Gaza

Warga Gaza lainnya, Dr Asmaa al-Ashqar yang bekerja di rumah sakit al-Quds Gaza mencatat pesan hanya 24 jam sebelum dia tewas dalam serangan udara penjajah Israel.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x