Network
MataBangka.com--Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, telah meminta Bareskrim Polri untuk menelusuri aliran dana tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.
Nasir Djamil menduga bahwa dana hasil TPPU yang terlibat melibatkan Panji Gumilang mengalir ke sejumlah pihak.
Oleh karena itu, ia meminta Bareskrim untuk mengungkap secara tuntas kasus TPPU ini.
"Ini sangat menarik karena nanti akan ketahuan aliran uang itu. Dari siapa, untuk siapa, dan digunakan ke mana saja uang hasil pencucian itu. Sebab tak mungkin Panji Gumilang bekerja sendiri dalam melakukan tindak pidana pencucian uang itu," ujar Nasir Djamil kepada wartawan pada Jumat, 3 November 2023.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, sebagai tersangka TPPU.
Penetapan tersangka ini dilakukan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri setelah melakukan gelar perkara pada Kamis, 2 November 2023.
Dalam konteks kasus ini, Bareskrim Polri telah menyita sejumlah aset dan bangunan yang terkait dengan Panji Gumilang dalam dugaan TPPU dan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Beberapa aset yang disita oleh penyidik termasuk surat tanah dan buku tanah yang terdaftar atas nama Panji Gumilang dan keluarganya di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Indramayu.
Nasir Djamil menilai penetapan tersangka oleh Bareskrim telah memenuhi harapan publik.
