Network
MataBangka.com - Memakai metafora "langit dan bumi" terkait pencalonannya dengan Anies Baswedan, menjadi alasan Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ia bercerita, hubungannya dengan Anies Baswedan sudah terjalin lama sejak keduanya sama-sama mengenyam pendidikan tinggi di Yogyakarta. Ia yakin hubungannya dengan Anies Baswedan akan baik terus.
"Ini ternyata AMIN (Anies-Muhaimin) ini, langitnya baik, buminya baik. Saya ketemu, perintah kiai sejak tahun 2021, diperintah kiai di Makkah tahun lalu. Diperintah kiai di Jawa Tengah, tapi kita anggap itu inventaris langit karena kita lihat di buminya kok belum ada tanda-tanda gitu," kata Cak Imin saat menghadiri pertemuan forum komunikasi relawan Anies Baswedan di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 September 2023.
"InsyaAllah kalau bahasa sekarang sudah bestie dari dulu lah. Nah, cuma memang jalur beda-beda. Tampaknya kita dipertemukan dalam satu titik mulai perubahan ini dan insyaAllah kita memenangi Pilpres 2024," ujarnya.
"Kira-kira begitu, menjadi gelombang perubahan dan perbaikan. Kira-kira begitu," ucapnya.
Wakil Ketua DPR itu juga menyebut nama Prabowo Subianto. Cak Imin bilang, bersama Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, 'bumi' terlihat terang, tetapi 'langit' tampak gelap. Meski demikian, ia tidak menjelaskan apa maksud di balik istilah itu.
"Nah saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu. Akhirnya kita cocok-cocokan. Nah, kalau ingin ilmu mencocokkan langit dan bumi, nah ikut saya. Tidak mudah mencocokkan langit dan bumi," kata Cak Imin.
Cak Imin didorong maju menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Keduanya diusung oleh Koalisi Perubahan yang digawangi Partai NasDem, PKB, dan PKS di Pemilu 2024. (***)
Artikel ini bersumber dari Pikiran.Rakyat.Com yang berjudul:
