MataBangka.com – Ibukota Indonesia akan memaksa pengemudi untuk menjalani tes emisi, kata pejabat, Senin (14/8), di tengah memburuknya kualitas udara yang membuat Jakarta menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia.
Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei dan minggu lalu menduduki peringkat teratas global yang disusun oleh perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir. Pada Senin, Jakarta menduduki peringkat kedua.
Selama rapat Kabinet pada hari Senin, Presiden Indonesia Joko Widodo menyalahkan masalah tersebut sebagian besar pada "lalu lintas jalan yang berlebihan, musim kemarau yang panjang, dan industri manufaktur terutama yang menggunakan batu bara".
Presiden sendiri telah berjuang untuk menghilangkan batuknya selama hampir empat minggu, yang menurut seorang pejabat disebabkan tingginya tingkat polusi di Jakarta.
"Kemungkinan seperti yang dikatakan dokter presiden, penyakit itu disebabkan oleh kondisi udara yang tidak sehat dan buruk," kata Menteri Pariwisata Sandiaga Uno usai rapat kabinet.
Kelompok lingkungan telah lama menunjuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebagai penyebab polusi yang tinggi.
Pemerintah mengatakan akan melakukan pemeriksaan acak pada kendaraan dan memaksa pengemudi menjalani tes emisi. Ini akan mempertimbangkan denda bagi mereka yang gagal dan pencabutan lisensi untuk pelanggar berulang.
Baca Juga: Meriahkan HUT Ke-78 RI, Ratusan Pelajar di Beltim Ikuti Gerak Jalan
Pemerintah Kota Jakarta juga mempertimbangkan untuk memerintahkan separuh pegawai negerinya untuk bekerja dari rumah.