"Pipa itu ternyata bocor, sehingga udang yang terbawa ombak masuk ke daratan melalui pipa tersebut hingga ke pemukiman warga," jelas Herlinda.
Karena fenomena ini dianggap sebagai berkah, warga pun berbondong-bondong mengumpulkan udang-udang tersebut.
Udang-udang itu dijual segar, namun ada juga yang dijemur terlebih dahulu.
"Udang segar dijual seharga Rp10 ribu per kaleng, sementara yang dijemur dijual seharga Rp20 ribu per kaleng kecil," tambah Herlinda.
Namun, ada sebagian warga yang memilih membuang kembali udang ke laut sebagai umpan ikan.
Herlinda menjelaskan bahwa saat ini sedang berlangsung musim udang dan ikan di desanya.
Biasanya, saat bulan baru, jutaan udang bermunculan di laut, tetapi ini adalah pertama kalinya udang-udang tersebut naik ke darat.
"Ini adalah berkah bagi warga. Kami sangat bersyukur," tutupnya.***