Sosok Aipda Agus Sofyan Korban Bom Bunuh Diri Dikenal Dekat Masyarakat dan Pondok Pesantren

- 8 Desember 2022, 20:00 WIB
Aipda Agus Sofyan yang meninggal dunia akibat bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar ternyata sangat dekat dengan kalangan pesantren.
Aipda Agus Sofyan yang meninggal dunia akibat bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar ternyata sangat dekat dengan kalangan pesantren. /Istimewa /

MataBangka.com--Sosok Aipda Agus Sofyan yang meninggal dunia saat menghadang pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar dikenal cukup dekat dengan masyarakat.

Bahkan sosok polisi senior ini dikenal juga sangat dekat dengan kalangan pesantren yakni pesantren Pesis no 1 Pajagalan, Kota Bandung.

 

Diketahui almarhum Aipda Agus Sofyan aktif membantu kondisi lalu lintas di sekitar Pesantren Persatuan Islam 1 Pajagalan Bandung.

Kondisi lalu lintas di sekitar Pajagalan memang padat karena adanya beberapa sekolah baik SD, SMP termasuk pesantren.

Selain itu, Pajagalan juga dekat dengan pusat bisnis Cibadak yang selalu ramai tiap harinya.

Almarhum juga proaktif bekerja sama secara sinergis dalam berbagai program pemerintah dan pesantren. Di antaranya program vaksinasi

Bahkan, kedekatan almarhum pesantren makin kuat karena mempunyai putri yang nyantri di Pesantren PERSIS 1 Pajagalan.

Kepolisian Resor Kota Besar Bandung sendiri sudah menggelar upacara pemakaman bagi Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anumerta Sofyan yang merupakan korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022.

Upacara pemakaman berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukahaji, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB.

"Atas nama negara, bangsa dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan ini mempersembahkan kepada persada ibu pertiwi, jasad dan raga almarhum Sofyan, Aiptu Anumerta," kata Kepala Satuan Binmas Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Sutorih selaku inspektur upacara pemakaman.

Sutorih mengatakan Aiptu Anumerta Sofyan wafat sekitar pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Immanuel Bandung, sekitar dua jam setelah peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar.

Ia berharap kepergian Aiptu Sofyan bisa menjadi suri tauladan bagi seluruh orang karena jasanya yang meninggal saat menjalankan tugas dinasnya.

"Darma bakti menjadi suri tauladan bagi kita semua dan ruhnya mendapat tempat semestinya," katanya.

Upacara pemakaman tersebut dihadiri oleh keluarga dan istri dari Aiptu Sofyan.

Terlihat istri Aiptu Sofyan, yakni Siti Sarah, dirangkul oleh saudara-saudaranya karena begitu emosional dan tidak kuasa menahan sedih atas kepergian suaminya itu.

Aiptu Anumerta Sofyan sejauh ini menjadi satu-satunya korban meninggal dunia akibat ledakan bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB itu.

Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suntana mengatakan ada 11 orang yang menjadi korban, terdiri atas 10 orang anggota polisi dan seorang warga sipil yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi kejadian bom bunuh diri.***

Editor: Mitrya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x