Miris, Seorang Ibu Dipasung di Tepi Sungai Tanpa Alas dan Atap, Jeritannya Bikin Pilu

30 November 2022, 15:13 WIB
Ibu dipasung di leher oleh sang anak /Tangkapan Layar YouTube Detik Asa

MataBangka.com--Nasib pilu dialami seorang ibu di Banten, sehingga ramai jadi perbincangan publik di media sosial.

Bagaimana tidak di usia senjanya leher wanita tersebut dirantai dengan panjang tak lebih dari dua meter dan dikaitkan ke akar pohon di tepi sungai.

 

Mirisnya lagi, ibu tersebut ditinggal di tengah hutan tanpa alas maupun atap untuknya berlindung dari terik maupun hujan.

Jeritannya terkadang bikin pilu.

Fenomena anak pasung ibu yang belakangan viral di media sosial ini kabarnya terjadi di Kampung Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

Korban diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kabarnya kerap meresahkan masyarakat.

Informasi tersebut disampaikan oleh warga sekitar saat ditemui tim relawan.

"Karena kalau nggak seperti ini sama anaknya kan rusak semua rumah itu, rumah-rumah warga, rumah keluarganya pada hancur," ucapnya.

Sementara kronologi dipasungnya seorang ibu oleh anaknya sendiri dibeberkan langsung Andri, salah seorang saksi yang menemukan keberadaan korban di tengah hutan.

Andri mengaku adalah warga Jakarta yang sedang bertugas di daerah tersebut.

Satu waktu, dirinya melihat ada orangtua renta yang tengah diolok oleh anak-anak sekitar.

"Waktu itu saya sore-sore lihat ibu ini, jalan-jalan lagi joget-joget di pinggir jalan, digodain sama anak-anak, saya bilang jangan godain jangan godain, habis itu saya ajak pulang ibu ini nggak mau, setelah saya kasih nasi ibunya baru mau pulang, habis itu saya nggak tahu lagi kabarnya gimana," katanya.

Keesokan harinya, Andri mendapat kabar bila ODGJ tersebut dipasung di tepi sungai oleh pihak keluarga.

Merasa miris, dia pun berinisiatif mengambil video dan menyebarkannya ke media sosial dengan maksud mengetuk hati para relawan.

Selama berhari-hari, Andri pun memberi ibu tersebut makan dan tenda darurat.

"Kasihan kena hujan tanpa alas, akhirnya saya bikinin lah sementara tenda, pagi siang malam saya yang kasih makan," ucapnya.

Beruntung upaya Andri mencari bantuan membuahkan hasil, tim relawan dari YouTube Detik Asa mengulurkan bantuan berkoordinasi dengan Dinsos dan Puskesmas sekitar untuk mengevakuasi korban ke tempat yang lebih layak. 

Sementara saat ditanya soal kehidupan pribadi ODGJ tersebut, pihak Puskesmas Petir menuturkan yang bersangkutan belum lama ini diantarkan ke anaknya setelah beberapa waktu tinggal di Lampung.

"Dari Lampung diantar ke anaknya yang ada di sini dan karena mungkin merasa terganggu akhirnya dia lakukan pasung," kata dia.

Atas kejadian tersebut, pihak Puskesmas Petir mengimbau agar warga segera melapor ketika keluarga atau kerabatnya menunjukkan gejala gangguan jiwa maupun mental agar dapat segera ditangani oleh ahlinya.

"Kepada seluruh masyarakat, warga Petir, apabila ada gejala yang mengarah ke ODGJ atau ODMK, itu bisa dibawa ke Puskesmas," ucapnya.***

Editor: Mitrya

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler