Dalam sebuah pernyataan singkat, pihak zionis mengatakan bahwa serangannya terhadap Rafah sejatinya menargetkan Hamas.
Sementara, korban jiwa yang baru tercatat sebanyak 35 orang itu justru sebagian besar perempuan dan anak-anak
"(Kami) menargetkan kompleks organisasi teroris Hamas di Rafah, tempat para teroris utama organisasi tersebut tinggal," ucap keterangan tersebut.
"Serangan dilakukan sesuai dengan hukum internasional, menggunakan amunisi yang tepat, dan berdasarkan intelijen awal yang menunjukkan penggunaan wilayah tersebut oleh teroris Hamas," katanya lagi.
Militer Israel menambahkan bahwa mereka mengetahui “klaim” kebakaran yang terjadi di kawasan tempat perlindungan PBB.
Terlepas dari semua itu, Israel terus melanjutkan serangannya terhadap Rafah, kota yang baru-baru ini diperintahkan oleh Mahkamah Internasional supaya berhenti diserang.
Israel Targetkan Tenda Pengungsi dengan Bom Seberat 1 Ton
Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan, militer Israel telah menargetkan setidaknya 10 pusat pengungsian yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA) dalam 24 jam terakhir.
Tempat penampungan itu merupakan tempat tinggal puluhan ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Bukan kali pertama, tenda pengungsian lainnya yang diserang ada di Jabalia, Nuseirat, Kota Gaza dan Rafah.