Tragedi Kebakaran di Pesta Pernikahan di Irak Menewaskan Lebih dari 100 Orang

- 30 September 2023, 21:59 WIB
Kebakaran di pesta pernikahan tewaskan 100 tamu undangan
Kebakaran di pesta pernikahan tewaskan 100 tamu undangan /Twitter

MataBangka.com--Lebih dari 100 orang tewas dan 150 lainnya mengalami luka-luka dalam sebuah kebakaran mengerikan yang terjadi selama resepsi pernikahan di distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe Utara, Irak.

Tragedi ini menciptakan gelombang simpati di seluruh dunia, karena disebabkan oleh penggunaan kembang api besar yang dinyalakan di dalam ruangan.

Saksi mata yang selamat melaporkan bahwa api melahap aula pesta pernikahan dalam hitungan detik, dipicu oleh kembang api yang dinyalakan sebelum sesi tarian lambat kedua dari pasangan pengantin.

Video rekaman yang beredar menunjukkan momen tragis saat kembang api melesat dan membakar lampu gantung di dalam ruangan.

Pengantin yang selamat dari peristiwa tersebut, meskipun mengalami luka bakar.

"Kami secara ajaib meninggalkan tempat itu. Pengantin pria dan pengantin wanita termasuk di antara orang-orang yang selamat dari kecelakaan itu. Saya hanya bersama mereka, dan kondisi psikologis mereka sangat sulit," kata seorang kerabat.

Kebanyakan korban tewas adalah tamu pernikahan yang berusaha melarikan diri ketika puing-puing yang terbakar jatuh dari atas.

Asap beracun dari panel langit-langit plastik yang mudah terbakar juga membuat banyak orang terpapar, memperburuk situasi.

Otoritas pertahanan sipil melaporkan bahwa panel-panel plastik di dalam aula pernikahan tersebut "sangat mudah terbakar" dan memancarkan gas beracun akibat pembakarannya, yang melanggar standar keselamatan.

Para saksi mata menggambarkan momen mencekik ketika mereka berjuang untuk keluar dari gedung yang terbakar.

Salah satu tamu yang berada di pesta pernikahan dan menderita luka bakar di tangannya, Rania Waad (17) mengatakan bahwa kembang api mulai naik ke langit-langit dan seluruh aula terbakar ketika kedua mempelai menari.

"Kami tidak bisa melihat apa-apa. Kami tercekik, kami tidak tahu bagaimana cara keluar," ucapnya.

"Kami melihat api menyulut, keluar dari aula. Mereka yang berhasil keluar dan mereka yang tidak terjebak. Bahkan mereka yang berhasil keluar pun hancur," tutur tamu lain, Imad Yohana (34) menambahkan.

Sementara itu, Ghaly Nassim (19) hanya berjarak beberapa meter dari ruang perjamuan al-Haitham saat kebakaran terjadi pada Selasam malam. Dia bergegas menolong lima temannya yang terjebak di dalam.

"Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka," katanya.

Upaya penyelamatan menyusul insiden ini telah diluncurkan, dan tim medis dan ambulans dikirim ke lokasi oleh otoritas Irak dan pihak berwenang di wilayah Kurdistan Irak.

Jumlah korban tewas mencapai 114 orang, sementara sekitar 150 orang mengalami luka-luka, banyak dari mereka mengalami luka bakar serius.

Kondisi para korban yang selamat masih mengkhawatirkan, dan upaya bantuan terus dilakukan.

Pejabat kesehatan di provinsi itu, Ahmed Dubardani mengatakan bahwa banyak dari mereka yang terluka menderita luka bakar serius.

"Mayoritas dari mereka benar-benar terbakar dan beberapa lainnya memiliki 50-60 persen tubuh mereka terbakar. Ini sama sekali bukan hal yang baik. Mayoritas dari mereka tidak dalam kondisi baik," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Sabtu 30 September 2023.

Kebakaran ini telah mengejutkan dan mengguncang masyarakat setempat serta mengundang reaksi simpati dan keprihatinan dari seluruh dunia.***

 

 

Editor: Mirwanda

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah