Presiden Sri Lanka Mencari Pemerintah Persatuan untuk Menyelamatkan Ekonomi

- 31 Juli 2022, 18:40 WIB
Ranil Wickremesinghe yang telah terpilih sebagai Presiden Eksekutif Kedelapan di bawah Konstitusi berbicara kepada media saat meninggalkan kuil Buddha, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka 20 Juli 2022.
Ranil Wickremesinghe yang telah terpilih sebagai Presiden Eksekutif Kedelapan di bawah Konstitusi berbicara kepada media saat meninggalkan kuil Buddha, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka 20 Juli 2022. /REUTERS/ Dinuka Liyanawatte

MataBangka.com -- Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe secara resmi mengundang anggota parlemen untuk bergabung dengan pemerintah persatuan semua partai untuk menghidupkan kembali ekonomi yang bangkrut dengan melakukan reformasi yang menyakitkan, kata kantornya, Minggu (31 Juli).

Wickremesinghe mulai menjabat awal bulan ini setelah kemarahan publik atas krisis ekonomi terburuk negara pulau itu memaksa pendahulunya Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu dan mundur. 

Dalam pertemuan hari Sabtu dengan para biarawan berpengaruh dari Kuil Gigi di Kandy, salah satu tempat suci agama Buddha yang paling suci, Wickremesinghe menguraikan rencananya.

Baca Juga: Buka Blokir PayPal, Kominfo Kasih Waktu 5 Hari Kerja untuk Pindahkan Uang

"Sebagai presiden, saya ingin memulai perjalanan baru," kata Wickremesinghe kepada para biksu dalam pertemuan pertamanya dengan pendeta Buddha yang berkuasa sejak menjabat.

"Saya ingin menyatukan semua partai dan melakukan perjalanan itu serta membentuk pemerintahan semua partai."

Dia telah menulis kepada semua anggota parlemen meminta mereka untuk bergabung dengan pemerintah persatuan.

Seorang mantan anggota parlemen oposisi, Wickremesinghe, 73, mengambil jabatan perdana menteri untuk keenam kalinya pada Mei setelah kakak laki-laki Rajapaksa, Mahinda, mengundurkan diri dan tidak ada calon lain untuk pekerjaan itu.

Baca Juga: Roket China Jatuh ke Bumi, NASA Mengatakan Beijing Tidak Berbagi Informasi

Wickremesinghe menjadi presiden setelah Gotabaya melarikan diri pada 9 Juli ketika puluhan ribu pengunjuk rasa yang marah pada krisis ekonomi menyerbu istana kepresidenan.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah