Palang Merah Internasional Cari Akses ke Lokasi Serangan Mematikan Terhadap Tawanan Perang Ukraina

- 30 Juli 2022, 14:05 WIB
Serangan HIMARS Ukraina menghantam gudang amunisi Rusia di Horlivka, wilayah Donetsk.*
Serangan HIMARS Ukraina menghantam gudang amunisi Rusia di Horlivka, wilayah Donetsk.* /Twitter /@Blue_Sauron•AABP

MataBangka.com – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan sedang mencari akses ke lokasi serangan mematikan terhadap fasilitas yang menahan tawanan perang Ukraina dan telah menawarkan untuk membantu mengevakuasi yang terluka.

Puluhan tahanan Ukraina tewas pada hari Jumat ketika sebuah gedung penjara dihancurkan dalam apa yang tampaknya merupakan serangan atau ledakan rudal, dengan Moskow dan Kyiv saling menuduh bertanggung jawab.

“ICRC telah menawarkan dukungannya dalam evakuasi yang terluka dan untuk menyumbangkan pasokan medis, peralatan pelindung dan bahan forensik. Prioritas kami saat ini adalah memastikan bahwa yang terluka menerima perawatan yang menyelamatkan jiwa dan bahwa jenazah mereka yang kehilangan nyawa ditangani dengan cara yang bermartabat, ”katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kami telah meminta akses untuk menentukan kesehatan dan kondisi semua orang yang hadir di lokasi pada saat serangan. Kami juga berhubungan dengan keluarga, menerima permintaan dan pertanyaan mereka.”

Baca Juga: Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Sehari Samsat Babel Capai Pendapatan Rp4,7 Miliar

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 40 tahanan tewas dan 75 terluka dalam serangan Kamis di penjara, di kota garis depan Olenivka, di bagian provinsi Donetsk yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia.

Militer Ukraina membantah melakukan serangan itu dengan mengatakan pasukannya "tidak meluncurkan serangan rudal dan artileri di daerah pemukiman Olenivka".

Militer menyalahkan pasukan Rusia atas "penembakan artileri yang ditargetkan" di fasilitas penahanan, dengan mengatakan fasilitas itu digunakan untuk "menuduh Ukraina melakukan 'kejahatan perang', serta untuk menyembunyikan penyiksaan terhadap tahanan dan eksekusi".

Seorang juru bicara separatis menyebutkan jumlah korban tewas di 53 dan menuduh Kyiv menargetkan penjara dengan roket HIMARS buatan AS. 

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa penjara itu menampung tawanan perang Ukraina dan delapan staf penjara juga terluka. Pemimpin separatis dukungan Rusia Denis Pushilin seperti dikutip mengatakan tidak ada orang asing di antara 193 tahanan.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah