Parlemen Sri Lanka Memperpanjang Keadaan Darurat di Tengah Tindakan Keras

- 28 Juli 2022, 15:00 WIB
Pasukan Keamanan Sri Lanka dan Massa Anti Pemerintah
Pasukan Keamanan Sri Lanka dan Massa Anti Pemerintah /Youtube/MizzimaTV

MataBangka.com --  Parlemen Sri Lanka telah memperpanjang keadaan darurat yang dideklarasikan oleh Presiden Ranil Wickremesinghe ketika pemerintahnya menindak para demonstran yang dituduh melakukan kekerasan ketika mencoba mencari jalan keluar dari krisis ekonomi terburuk di negara itu.

Pemungutan suara disahkan oleh 120 banding 63 di parlemen yang beranggotakan 225 orang pada hari Rabu, sementara legislator yang tersisa abstain. Ordonansi darurat, yang memberdayakan pasukan untuk menangkap dan menahan tersangka untuk waktu yang lama, akan berakhir pada hari Rabu jika tidak diratifikasi oleh parlemen.

Wickremesinghe mengumumkan keadaan darurat pekan lalu sebagai penjabat presiden sebelum para legislator memilihnya untuk menjalani sisa masa jabatan lima tahun Gotabaya Rajapaksa hingga 2024.

Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi presiden dan bangunan lainnya. Dia kemudian mengundurkan diri dari Singapura.

Anggota partai berkuasa yang mendukung Wickremesinghe mengatakan bahwa sementara protes masuk akal pada awal krisis, kelompok-kelompok yang tidak percaya pada demokrasi parlementer dan ingin merebut kekuasaan melalui cara-cara yang tidak konstitusional telah menyusup ke para demonstran dan menyebabkan gangguan.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Amerika Mencapai 5.300: AS, Kanada, Brasil yang Paling Terpengaruh: PAHO

Partai-partai oposisi mengkritik keadaan darurat sebagai langkah pemerintah untuk meredam perbedaan pendapat.

Dalam satu hari pemilihan Wickremesinghe, militer menyerbu dan membongkar kamp-kamp yang telah didirikan para pengunjuk rasa selama lebih dari 100 hari di seberang kantor presiden. Beberapa pengunjuk rasa dipukuli.

Polisi mengatakan dalam pernyataan terpisah Rabu bahwa mereka telah menangkap aktivis Kusal Sandaruwan dan Weranga Pushpika atas tuduhan pertemuan yang melanggar hukum.

Pemimpin mahasiswa Dhaniz Ali ditangkap ketika dia menaiki penerbangan menuju Dubai di bandara utama negara itu pada Selasa malam. Polisi mengatakan ada surat perintah penangkapannya sehubungan dengan kasus pengadilan hakim, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah