Rusia Bantah Menyerang Pusat Perbelanjaan di Ukraina Dengan Rudal

- 29 Juni 2022, 06:15 WIB
Tim penyelamat bekerja di lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 28 Juni 2022.
Tim penyelamat bekerja di lokasi pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 28 Juni 2022. /REUTERS/Anna Voitenko

Di samping pusat perbelanjaan, Ukraina mengatakan rudal Rusia juga menghantam kota-kota timur Kharkiv dan Lysychansk pada hari Senin di salah satu hari paling berdarah bagi korban sipil dalam beberapa minggu.

Berbicara beberapa jam setelah korban pertama dilaporkan dari Kremenchuk pada hari Senin, wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menuduh Ukraina menggunakan insiden itu untuk mendapatkan simpati menjelang pertemuan puncak aliansi militer NATO pada 28-30 Juni dan menunjuk ke " perbedaan mencolok" dalam laporan Kyiv tentang insiden tersebut.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan wilayah sipil selama serangan empat bulannya terhadap Ukraina. PBB mengatakan setidaknya 4.700 warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali mengatakan bahwa alasan langsung utama untuk apa yang dia sebut sebagai "operasi militer khusus" adalah untuk melindungi penutur bahasa Rusia Donbas dari penganiayaan dan serangan oleh Ukraina.

Ukraina dan pendukung Baratnya mengatakan Rusia melancarkan perang tanpa alasan melawan negara berdaulat yang berjuang untuk keberadaannya. Kyiv mengatakan klaim Rusia atas penganiayaan penutur bahasa Rusia adalah dalih tak berdasar untuk invasi.

Konflik di Ukraina timur dimulai pada 2014 setelah Rusia mencaplok Krimea, dengan pasukan yang didukung Rusia memerangi angkatan bersenjata Ukraina.

Sekitar 14.000 orang tewas di sana antara 2014 dan 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.***

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah