Apa Itu ADHD? Gangguan Mental yang Diidap Fuji, Cek Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

- 28 Desember 2023, 15:27 WIB
Fujianti Utami
Fujianti Utami /Instagram/@fuji_an

MataBangka.com - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan mental yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, cenderung impulsif dan hyperaktif. 

Baru-baru ini, Fujianti Utami atau Fuji mengaku mengidap ADHD. Bahkan sejak tahun 2022 lalu. 

"Tahu itu tahun 2022 lalu kayaknya, dari psikolog aku pas aku ke sana. Aku kan sempet suka nabrak, maksudnya kayak tiap jalan tuh apa pun ditabrak. Terus tiap naruh barang juga suka lupa," kata Fuji, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (28/12/2023).

Lantas apa itu ADHD? simak penjelasannya berikut ini mengenai penyebab, dan cara menanganinya. 

Dikutip dari jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau Gangguan Hiperaktivitas dan Defisit Perhatian, adalah kondisi neurobiologis yang mempengaruhi perkembangan dan fungsi otak. ADHD biasanya muncul pada masa kanak-kanak, tetapi dapat terus berlanjut hingga usia remaja dan dewasa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu ADHD, penyebabnya, gejala yang terkait, serta pilihan pengobatan yang tersedia.

Penyebab

Penyebab pasti ADHD masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam munculnya gangguan ini.

Faktor genetik diyakini memainkan peran penting, dengan penelitian menunjukkan bahwa ADHD cenderung terjadi dalam keluarga dengan riwayat kondisi serupa.

Selain itu, perubahan kimia dalam otak dan ketidakseimbangan neurotransmiter juga dapat mempengaruhi perkembangan ADHD.

Gejala

Gejala ADHD dapat bervariasi, tetapi ciri khasnya meliputi hiperaktivitas, impulsivitas, dan defisit perhatian.

Anak-anak dengan ADHD cenderung memiliki kesulitan dalam memusatkan perhatian, mengikuti instruksi, dan mengendalikan impuls.

Mereka sering terlihat gelisah, bergerak secara terus-menerus, dan cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi.

Penanganan

Pengobatan ADHD dapat melibatkan pendekatan yang terintegrasi, yang mencakup terapi perilaku, pendidikan khusus, serta penggunaan obat-obatan.

Terapi perilaku bertujuan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan pengaturan diri, meningkatkan fokus, dan mengelola perilaku impulsif.

Pendidikan khusus melibatkan strategi pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu anak dengan ADHD.

Penggunaan obat-obatan, seperti stimulan dan non-stimulan, dapat membantu mengurangi gejala ADHD.

Stimulan seperti metilfenidat dan amfetamin sering digunakan untuk meningkatkan konsentrasi dan mengurangi hiperaktivitas.

Sementara itu, obat non-stimulan seperti atomoksetin dapat membantu mengendalikan impulsivitas dan meningkatkan perhatian.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan ADHD harus didiskusikan dan diawasi oleh profesional kesehatan yang berkompeten.

Setiap individu dengan ADHD memiliki kebutuhan yang unik, dan pendekatan pengobatan yang tepat dapat bervariasi.

Meskipun ADHD dapat menjadi tantangan, penting untuk diingat bahwa individu dengan ADHD juga memiliki potensi dan kelebihan mereka sendiri.

Banyak orang terkenal dan sukses yang hidup dengan ADHD, seperti tokoh kreatif, pemikir inovatif, dan pemimpin yang inspiratif.

ADHD mungkin merupakan kondisi yang kompleks, tetapi dengan pemahaman yang tepat, dukungan yang memadai, dan pendekatan pengobatan yang sesuai, individu dengan ADHD dapat mengelola gejala dan mencapai potensi penuh mereka.

Mari kita tingkatkan kesadaran dan pengertian tentang ADHD, dan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi mereka yang hidup dengan gangguan ini.***

Editor: Nia MB

Sumber: jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x