Network
MataBangka.com - Penyelidikan kasus kecelakaan (Laka) kerja yang merengut nyawa Heriyanto di kawasan HE Super Palong Jongkong 12, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Minggu, 29 November 2023 lalu, terkesan lamban.
Kepolisian Resort (Polres) Bateng belum mampu mengungkap dalang dan aktor dalam perkara yang merenggut nyawa warga Jongkok tersebut, secara gamblang.
Namun, Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, AKP Fajar Riansyah Pratama mengatakan di salah satu media, jika pihaknya telah menetapkan pemilik tambang sebagai tersangka, hanya dengan inisial TLS.
Lalu, siapa TLS dan warga dari mana yang ditetapkan tersangka kecelakaan kerja tersebut.
Bahkan, Kapolres Bateng, AKBP Dwi Budi Martiono dikonfirmasi media ini, seperti belum mendapat informasi valid soal sudah adanya tersangka di kasus kecelakaan kerja di tambang yang mengunakan alat berat (ekskavator) yang diduga milik bos Ateng tersebut.
"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan, kalau untuk tersangka nanti saya cek ke Kasat Reskrim dulu ," kata Dwi Budi usai menghadiri pelantikan Era Susanto sebagai Wakil Bupati Bateng, Senin, 6 November 2023 kemarin.
Seperti diketahui sebelumnya, warga Dusun Jongkong digemparkan dengan terjadinya kecelakaan tambang timah diduga ilegal di areal eks PT Kobatin Jongkong 12, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bateng.
Kecelakaan kerja tersebut merenggut nyawa satu orang pekerja He, setelah berjam-jam tertimbun longsor di lokasi tambang, Minggu (29/10/2023). Heriyanto.
Jasad Heriyanto baru berhasil dievakuasi setelah enam jam dilakukan pencarian, yang mengerahkan sejumlah alat berat.
