Harga TBS Fluktuatif, PSN Bersama BRIN Siapkan TTG Agar Petani Sawit Mandiri

- 21 Juni 2023, 19:51 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Petani Sawit Nusantara Hendry Halim, dilatarbelakangi keprihatinan terhadap petani sawit, maka PSN bersama BRIN dan Pemerintah bakal menciptakan Teknologi Tepat Guna supaya petani mandir.
Ketua Umum Perkumpulan Petani Sawit Nusantara Hendry Halim, dilatarbelakangi keprihatinan terhadap petani sawit, maka PSN bersama BRIN dan Pemerintah bakal menciptakan Teknologi Tepat Guna supaya petani mandir. /Dwi Haryoto/ MataBangka.com/

MataBangk.com. Bangka - Momen bersejarah bagi petani sawit di Indonesia umumnya, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) khususnya.

Bagaimana tidak, Perkumpulan Petani Sawit Nusantara (PSN) bakal melaksanakan sebuah terobosan bagi petani, yakni mengelola Tanda Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO), sehingga untuk peningkatan data tawar dan petani sawit mandiri.

Terobosan ini dilatarbelakangi harga TBS yang bergantung dengan harga CPO dunia, menjadi perhatian PSN.

Diungkapkan Ketua Umum PSN Hendry Halim mengatakan terkait hal tersebut, pihaknya pun melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah, yang kemudian diarahkan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dua daerah menjadi pilihan dalam menjalankan program ini, yakni Kalimantan dan Babel. Akhirnya dipilih Babel sebagai daerah pertama yang nantinya menjadi pilot project Teknologi Tepat Guna (TTG) pengelolaan TBS menjadi CPO.

"Petani sawit nasibnya begitu-begitu saja, buah bagus harga naik, buah bagus pun harga jatuh. Karena bergantung harga CPO dunia, ini jadi perhatian kami di PSN," ungkap Hendry di Pangkalpinang, Rabu, 21 Juni 2023.

Diakuinya berasal dari anak seorang petani menjadi pengusaha terutama di bidang ini, dirinya sempat diundang ke luar negeri oleh sebuah perusahaan yang mengelola CPO.

Menurutnya apabila petani sawit bisa mengelola sendiri, maka tidak lagi menjual TBS, tapi bisa menjual CPO. Selain itu, TBS akan rusak setelah tiga hari dipetik, sedangkan menyimpan CPO tidak akan rugi lagi

"Saya bisa berbicara ini, sebab mungkin sebagai pengusaha dimulai tahun 2014 lalu, saya diundang ke luar negeri. Ternyata CPO ini mulai dari kualitas tinggi maupun rendah bisa dimanfaatkan seperti bahan pembuatan sabun, kosmetik dan lainnya," jelas Hendry.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah