MataBangka.com--Sulthon Darussalam, narapidana yang kabur dari lapas IIA Tuatunu Pangkalpinang, Sabtu (4/3/2023) akhirnya berhasil ditangkap kembali Minggu (5/3/2023) dini hari.
Sulthon dtangkap tim gabungan Polresta Pangkalpinang, Polres Bangka Tengah dan Polsek Lubuk Besar di sebuah pondok kebun sawit warga di Desa Lubuk Bangka Tengah.
Dari pengakuan Sulthon dirinya nekat kabur dari lapas IIA Pangkalpinang lantaran ada masalah di dalam lapas.
Selain itu dirinya juga memiliki banyak hutang di dalam lapas.
Namun saat ditanya lebih lanjut, Sulthon engan menjelaskan secara rinci apa permalasahannya.
"Banyak hutang dan banyak masalah, saya tidak mau menyusahkan orang tua,"kata Sulthon.
Orangtua menangis
Aksi nekat Sulthon kabur dari lapas IIa Tuatunu Pangkalpinag membuat kedua orangtuanya khawatir.
Bahkan kedua orangtuanya sampai menangis melihat kondisi sang anak.
"Ya Allah nak, ngape bisa ini nak, yang baik disana ,"kata kedua orang tua Sulthon.
Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Adi Putra SH,MH saat dikonfirmasi Minggu (5/3/2023) membenarkan penangkapan narapidana yang sempat melarikan diri dari Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ini.
"Berawal dari laporan dari pihak lapas sabtu. 4 maret 2023 jam 10 pagi, ada 1 narapidana melarikan diri dari lapas ,dan meminta tolong back up ,maka kami turunkan tim naga untuk mencari keberadaan warga binaan ini,"ujar Adi Putra.
Untuk mempercepat pencarian napi yang melarikan diri ini pihaknya membuat 2 tim
"Tim 1 bersama pihak lapas langsung menuju Lubuk dan saya berkomunikasi dengan kasat Reskrim Bateng untuk bergabung dalam pencarian napi ini , sedangkan Tim 2 ke rumah mantan istrinya dan mendapat petunjuk kalau napi ini melarikan diri ke arah Lubuk," bener Kasat Reskrim.
Sebelumnya dikabarkan narapidana Sulthon Darussalam alias Sulton narapidana kasus pencurian ini melarikan diri pada pukul sekira pukul 24.00 WIB dini hari .
Sulton melarikan diri dengan cara memanjat hingga menerobos dan berjalan diatas atap dapur hingga menjebol atap plafon dapur lalu tembus kearah belakang lapas .
Selanjutnya warga binaan ini membersihkan bekas luka dan darah di sekitar tembok lapas , selanjutnya warga binaan ini melanjutkan pelarian dengan melewati selokan sket tengah lapas.(***)
(Matabangka.com/Untung Novrianto)