Inilah Kampung Adat Gebong Memarong, Rumah adat Orang Lum Suku Asli Bangka

- 20 September 2022, 09:51 WIB
Ilustrasi Urang Lum
Ilustrasi Urang Lum /

Ketua Adat Orang Lum yang juga Ketua Lembaga Adat Mapur, Abok Usang Gedoy mengatakan, semula mereka memang telah membangun Kampung Adat namun baru memiliki satu Memarong. Hal itu karena terkendala beberapa hal.

Abok Usang Gedoy menceritakan Kampung Adat Gebong Memarong ini akan menjadi gambaran yang bisa disaksikan langsung masyarakat tentang kehidupan masyarakat Orang Lum mulai dari tempat tinggal, cara mencari rezeki, peralatan yang digunakan, hingga cara bersosialisasi Orang Lum.

Ia berharap, nantinya setelah Kampung Adat Gebong Memarong ini selesai akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan bisa terus melestarikan tradisi dan adat istiadat Orang Lum.

"Tujuh memarong itu tujuh bubung rumah ada balai adat itu yang akan digunakan untuk tempat berkumpul masyarakat, tempat pernikahan, Galeri ini nantinya akan digunakan memamerkan produk hasil kerajinan, ada museum juga yang akan menampilkan peralatan orang lum dan lainnya. Dan ada juga penginapan untuk masyarakat yang ingin menginap di rumah Orang Lum," katanya.

Ia bersyukur, PT Timah Tbk mendukung penuh pembangunan Gebong Memarong ini, baginya ini bentuk sinergi yang baik untuk bersama-sama menjaga adat, tradisi, dan kearifan lokal Orang Lum.

"Kami senang sekali, PT Timah Tbk bisa membantu mewujudkan membangun Gebong Memarong ini, karena sudah lama kami menginginkannya dengan tujuan generasi saat ini bisa melihat langsung bagaimana rumah dan kehidupan orang Lum dulunya," ujarnya.

Senada, Sekretaris Lembaga Adat Mapur Asih Harmoko mengatakan, saat ini ada sekitar 70 lebih kepala keluarga Orang Lum yang tinggal di Dusun Air Abik.

"Kami bermitra dengan dengan PT Timah Tbk, melestarikan budaya orang lum sehingga kedepannya gebong memarong semakin dikenal, menjadi warisan bagi generasi masa kini, menjadi destinasi budaya yang menjaga kearifan lokal dan tradisi. Kami juga berencana membangun sekolah adat," ucapnya.

Sementara itu, Penulis Buku Mapur Mendulang Kisah Meraup Berkah Kurniati dan Derry Nodyanto, mengatakan kearifan lokal dan tradisi budaya merupakan sebuah kekayaan, harta, dan potensi dalam perkembangan peradaban.

Selain menjadi kekayaan aset dan warisan budaya, dapat pula memberi peluang yang sangat besar dan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Halaman:

Editor: Mitrya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x