Network
MataBangka.com - Roma tidak perlu melakukan perjalanan terlalu jauh untuk pertandingan tandang perempat final Liga Europa, karena mereka dan Milan , dua dari tiga tim Italia yang tersisa di kompetisi ini, akan saling berhadapan.
Milan-Roma adalah pertandingan yang menjadi berita utama selama bertahun-tahun, namun pertemuan terakhir kedua belah pihak berakhir menjadi paku terakhir di peti mati pelatih Giallorossi sebelumnya, Jose Mourinho.
Roma kalah 3-1 saat bertandang di San Siro pada kesempatan itu, dengan satu-satunya gol mereka datang dari titik penalti, berkat Leandro Paredes. Yacine Adli, Olivier Giroud dan Theo Hernandez mengirim tim asuhan Stefano Pioli menuju kemenangan.
Kekalahan dari Milan membuat Roma turun ke posisi kesembilan di klasemen Serie A setelah 20 pertandingan, terpaut lima poin dari Fiorentina , yang berada di urutan keempat dan berada di tempat Liga Champions pada tahap itu.
Kepergian Mourinho diumumkan oleh Roma dalam waktu 36 jam setelah peluit akhir pertandingan melawan Milan dibunyikan. The Special One resmi meninggalkan Stadio Olimpico pada 16 Januari.
Mourinho bertanggung jawab untuk memberikan Roma gelar Eropa 'utama' mereka ketika mereka memenangkan edisi perdana Liga Konferensi UEFA melawan Feyenoord pada tahun 2022.
Mourinho kemudian memimpin Roma ke final Liga Europa pada musim berikutnya, namun finis di liga di Serie A tidak terlalu diharapkan, karena Giallorossi finis di urutan keenam dalam dua musim penuh Mourinho.
Performa Roma di liga telah meningkat secara signifikan sejak Daniele De Rossi dipanggil menggantikan Mourinho. Tim ini hanya kalah satu kali dari tujuh pertandingan liga mereka sejak saat itu, melawan Inter yang mengejar gelar pada bulan Februari, dan kini naik ke peringkat kelima di klasemen, hanya terpaut tiga poin dari Bologna di peringkat keempat.
Namun apa yang terjadi ketika Giallorossi menghadapi Milan dalam dua leg di kompetisi yang sama sekali berbeda masih harus dilihat.***
