Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Utang PT Garuda Indonesia Berkurang hingga 50 Persen

- 5 Desember 2022, 22:06 WIB
Erick Thohir Disebut Layak jadi Cawapres 2024, Punya Jaringan Luas yang Kuat
Erick Thohir Disebut Layak jadi Cawapres 2024, Punya Jaringan Luas yang Kuat /tangkapanlayarinstagram/@erickthohir

MataBangka.com--Jumlah utang PT Garuda Indonesia (Persero) saat ini terus mengalami penyusutan atau penurunan hingga 50 persen.

Hal ini dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 5 Desember 2022.

 

Penurunan itu terjadi setelah dilakukannya upaya restrukturisasi (penataan kembali) maskapai transportasi penerbangan pelat merah tersebut.

"Garuda sendiri update-nya, utang menurun signifikan, hampir 50 persen. Kita lihat secara equity pun tadinya minus 53 (persen) sekarang minus 1,5 (persen)," kata Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022.

"Jadi sudah menurun jauh dari cengkeraman utang," katanya menyambung, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Erick Thohir juga menyampaikan bahwa maskapai milik negara itu berhasil mengantongi laba bersih sebesar 3,8 juta dolar AS (sekira Rp58 miliar) pada Juni 2022.

Namun, tidak puas sampai di situ, Menteri BUMN itu juga mengatakan kalau keberhasilan tersebut berkat dukungan dari Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dia berharap PMN akan memberikan dorongan kinerja Garuda menjadi semakin optimal, terutama terkait penambahan transportasi udara untuk meningkatkan frekuensi penerbangan domestik.

"Saya rasa akses transportasi kita yang negara kepulauan memang membutuhkan jumlah pesawat yang cukup," tutur Erick Thohir.

Dalam pernyataannya tersebut, Menteri BUMN era Presiden Joko Widodo itu juga membandingkan dengan negara Amerika Serikat (AS) yang sama-sama negara kepulauan, Indonesia masih tertinggal jauh, terutama untuk jumlah transportasi udaranya.

Erick menjelaskan kalau negara AS saat ini memiliki 7.500 unit pesawat, hal itu merujuk pada kondisi ekonomi mereka.

Maka, idealnya jumlah total pesawat yang beroperasi di Indonesia yakni sebanyak 750 unit.

"Hari ini kurang lebih masih 550 unit. Artinya ada potensi yang memang bagaimana domestik ini harus diprioritaskan," ujarnya.

Dengan merujuk pada perbandingan analisisnya, Erick Thohir berharap PMN dapat ikut andil mendorong penambahan armada transportasi udara dan peningkatan layanannya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) telah mendanai perbaikan pesawat dan per bulan ini 80 unit telah beroperasi.

Pesawat yang dimaksud oleh Wakil Menteri BUMN itu adalah Garuda plus Citilink.

Dia juga menyebutkan bahwa akhir tahun ini akan bertambah menjadi 100 armada.

"Terlambat sedikit, 120 unit nanti beroperasi di kuartal I 2023. Full capacity 120 unit. Sehingga diharapkan pada kuartal I nanti, benar-benar seluruh armada bisa beroperasi penuh setelah cairnya PMN di Desember," katanya.

Penambahan armada juga dikabarkan akan terjadi pada tahun 2024, khususnya armada Citilink untuk menjangkau wilayah yang letak atau posisinya terpencil.

Sedangkan, Garuda akan diposisikan sebagai maskapai penerbangan yang berada di kelas super premium.***

Editor: Mitrya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x