"Saya rasa akses transportasi kita yang negara kepulauan memang membutuhkan jumlah pesawat yang cukup," tutur Erick Thohir.
Dalam pernyataannya tersebut, Menteri BUMN era Presiden Joko Widodo itu juga membandingkan dengan negara Amerika Serikat (AS) yang sama-sama negara kepulauan, Indonesia masih tertinggal jauh, terutama untuk jumlah transportasi udaranya.
Erick menjelaskan kalau negara AS saat ini memiliki 7.500 unit pesawat, hal itu merujuk pada kondisi ekonomi mereka.
Maka, idealnya jumlah total pesawat yang beroperasi di Indonesia yakni sebanyak 750 unit.
"Hari ini kurang lebih masih 550 unit. Artinya ada potensi yang memang bagaimana domestik ini harus diprioritaskan," ujarnya.
Dengan merujuk pada perbandingan analisisnya, Erick Thohir berharap PMN dapat ikut andil mendorong penambahan armada transportasi udara dan peningkatan layanannya.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) telah mendanai perbaikan pesawat dan per bulan ini 80 unit telah beroperasi.
Pesawat yang dimaksud oleh Wakil Menteri BUMN itu adalah Garuda plus Citilink.
Dia juga menyebutkan bahwa akhir tahun ini akan bertambah menjadi 100 armada.
"Terlambat sedikit, 120 unit nanti beroperasi di kuartal I 2023. Full capacity 120 unit. Sehingga diharapkan pada kuartal I nanti, benar-benar seluruh armada bisa beroperasi penuh setelah cairnya PMN di Desember," katanya.