Kepala keuangan G20 Memutuskan Ketahanan Pangan: Perang Ukraina Mencegah Komunike Resmi

- 16 Juli 2022, 21:39 WIB
Gubernur Bank of Korea Rhee Chang-yong dan Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 15 Juli 2022.
Gubernur Bank of Korea Rhee Chang-yong dan Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 15 Juli 2022. /Made Nagi/Pool via REUTERS

Para analis mengatakan kegagalan untuk menyepakati sebuah komunike mencerminkan kelemahan kelompok ekonomi yang dulu kuat.

"Kami berada dalam momen tanpa kemudi dalam ekonomi dunia dengan G20 lumpuh oleh perang Putin dan G7 tidak dapat memimpin barang publik global," kata Kevin Gallagher, yang mengepalai Pusat Kebijakan Pembangunan Global di Universitas Boston.

Anggota G20 bersatu pada awal pandemi, tetapi inisiatif untuk meredam kejutan bagi negara-negara miskin yang berhutang banyak gagal menghasilkan hasil yang signifikan.

Negara-negara Barat, yang prihatin dengan kurangnya transparansi dalam pinjaman China, menekan Beijing untuk merestrukturisasi kontrak utang dan mengubah perannya menjadi "yang (berkontribusi) kepada negara daripada menjadi utang dan penghambaan", kata Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel. Tetapi mereka frustrasi karena pejabat China tidak menghadiri pertemuan secara langsung, membuat diskusi sampingan menjadi tidak mungkin.

Baca Juga: Berita Inter Milan - Nerazzurri Menolak Menyerang Menggaet Paulo Dybala, Tetapi AS Roma di Depan

Kristalina Georgieva, kepala Dana Moneter Internasional, memperingatkan lebih dari 30 persen negara berkembang dan berkembang - dan 60 persen negara berpenghasilan rendah - berada dalam atau mendekati kesulitan utang.

"Situasi utang memburuk dengan cepat dan mekanisme yang berfungsi dengan baik untuk penyelesaian utang harus ada," katanya.

Sri Mulyani mengatakan G20 juga mendorong kemajuan lebih lanjut dalam implementasi Kerangka Kerja Bersama untuk Perlakuan Utang di luar inisiatif penangguhan pembayaran utang secara tepat waktu, tertib, dan terkoordinasi.

Dia mengatakan ada diskusi tentang bagaimana membuat kerangka kerja lebih efektif untuk negara-negara yang membutuhkan.***

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah