Putin Bersumpah Akan Menghukum 'Pengkhianat' dari Kelompok Tentara Bayaran Wagner yang Dituduh Memberontak

- 25 Juni 2023, 10:34 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin akantidak tegas upaya pemberontakan bersenjata dari Wagner Group
Presiden Rusia Vladimir Putin akantidak tegas upaya pemberontakan bersenjata dari Wagner Group /Instagram @projectleaflet

Pasukan Prigozhin telah mempelopori banyak serangan Rusia di Ukraina. Tetapi kelompok itu selama berbulan-bulan menuduh menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala Staf Umum Valery Gerasimov tidak kompeten dan menolak amunisi dan dukungan Wagner dalam pertempurannya di Ukraina.

Baca Juga: Anak Usaha PTBA Tutup Buku 2022 Dengan Peningkatan Laba 506 Persen

Pada hari Jumat, dia tampaknya telah melewati batas baru dalam perseteruan tersebut, dengan mengatakan bahwa alasan yang dinyatakan Putin untuk menyerang Ukraina 16 bulan lalu didasarkan pada kebohongan yang dibuat oleh petinggi tentara.

"Perang diperlukan agar Shoigu bisa menjadi marshal ... agar dia bisa mendapatkan medali 'Pahlawan' (Rusia) kedua," kata Prigozhin dalam sebuah klip video.

"Perang tidak diperlukan untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," katanya, mengacu pada pembenaran Putin atas perang tersebut.

Dalam salah satu dari banyak pesan audio yang hiruk pikuk semalam, dia kemudian menjelaskan bahwa dia bergerak melawan tentara.

"Mereka yang menghancurkan pemuda kami, yang menghancurkan kehidupan puluhan ribu tentara Rusia, akan dihukum. Saya meminta agar tidak ada yang memberikan perlawanan," katanya.

Baca Juga: Jelang Kedatangan Joko Widodo, Rumoh Geudong Pidie Aceh Dirobohkan

"Ada 25.000 dari kami dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan terjadi di negara ini," katanya, berjanji untuk menghancurkan setiap pos pemeriksaan atau angkatan udara yang menghalangi jalan Wagner. Dia kemudian mengatakan anak buahnya terlibat dalam bentrokan dengan tentara reguler dan telah menembak jatuh sebuah helikopter.

Prigozhin membantah bahwa dia mencoba melakukan kudeta militer.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah