Setelah Pemimpin Al-Qaeda Zawahiri Tewas, Protes Anti AS Meletus di Afghanistan

- 6 Agustus 2022, 09:05 WIB
Osama bin Laden duduk bersama penasihatnya Ayman al-Zawahiri, seorang Mesir yang terkait dengan jaringan al Qaeda, selama wawancara dengan jurnalis Pakistan Hamid Mir (tidak ada di foto) dalam gambar yang disediakan oleh surat kabar Dawn 10 November 2001.
Osama bin Laden duduk bersama penasihatnya Ayman al-Zawahiri, seorang Mesir yang terkait dengan jaringan al Qaeda, selama wawancara dengan jurnalis Pakistan Hamid Mir (tidak ada di foto) dalam gambar yang disediakan oleh surat kabar Dawn 10 November 2001. /Hamid Mir/Editor/ Koran Ausaf untuk Fajar/Handout Harian via REUTERS/File Foto

MataBangka.com -- Ratusan warga Afghanistan membawa spanduk anti-Amerika pada hari Jumat untuk memprotes serangan pesawat tak berawak AS yang menurut Washington menewaskan pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri bulan ini.

Protes diluncurkan sehari setelah Taliban mengatakan pemerintah mereka tidak memiliki informasi tentang Zawahiri "masuk dan tinggal" di ibu kota Kabul dan memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak pernah mengulangi serangan di tanah Afghanistan.

Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa di setidaknya tujuh provinsi Afghanistan membawa spanduk bertuliskan "Turunkan AS", "Joe Biden, berhenti berbohong" dan "Amerika adalah pembohong".

Baca Juga: Apa Definisi Ksatria Sejati Sebenarnya, Menurut Seorang Wanita

Zawahiri, pemimpin tertinggi kelompok militan Islam garis keras, tewas dengan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak ketika dia berdiri di balkon di tempat persembunyiannya di Kabul pada hari Minggu, kata pejabat AS, pukulan terbesar bagi para militan sejak US Navy SEALS ditembak mati. Osama bin Laden lebih dari satu dekade lalu.

Kematian Zawahiri di Kabul menimbulkan pertanyaan tentang apakah ia menerima perlindungan dari Taliban, yang telah meyakinkan Amerika Serikat sebagai bagian dari perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS bahwa mereka tidak akan menampung kelompok-kelompok militan lainnya.

Baca Juga: Ratusan Tukik Dilepasliarkan di Pulau Ketawai Bangka Tengah

Imarah Islam Afghanistan nama yang digunakan Taliban untuk negara dan pemerintah mereka memperingatkan Washington bahwa "jika insiden seperti itu terulang lagi dan jika wilayah Afghanistan dilanggar maka tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan ada di Amerika Serikat."

Taliban memperoleh kendali penuh atas Afghanistan pada 15 Agustus tahun lalu setelah pasukan asing pimpinan AS menarik diri dan para pemimpin tinggi Afghanistan termasuk presiden negara itu melarikan diri, menandai berakhirnya dua dekade perang.***

 

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah