Gubernur Sevastopol: Ukraina Serang Markas Armada Laut Hitam Rusia

- 1 Agustus 2022, 10:05 WIB
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev berbicara dengan wartawan di dekat markas Armada Laut Hitam Rusia menyusul laporan serangan pesawat tak berawak di Sevastopol, Krimea 31 Juli 2022.
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev berbicara dengan wartawan di dekat markas Armada Laut Hitam Rusia menyusul laporan serangan pesawat tak berawak di Sevastopol, Krimea 31 Juli 2022. /REUTERS/Stringer

MataBangka.com -- Pasukan Ukraina menyerang markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol yang dikuasai Rusia pada Minggu pagi, kata gubernur kota pelabuhan Krimea, sementara Ukraina melaporkan serangan berat Rusia terhadap dua kota selatan.

Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev dikutip oleh media Rusia mengatakan lima anggota staf terluka dalam serangan itu ketika apa yang dianggap sebagai pesawat tak berawak terbang ke halaman di markas.

Serangan itu bertepatan dengan Hari Angkatan Laut Rusia, yang ditandai oleh Presiden Vladimir Putin dengan mengumumkan bahwa angkatan laut Rusia akan menerima apa yang disebutnya rudal jelajah hipersonik Zirkon "tangguh" dalam beberapa bulan ke depan. Senjata hipersonik dapat bergerak dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara.

Dia tidak menyebut Ukraina secara langsung.

Baca Juga: Test Kepribadian: Hewan Apa yang Anda Lihat Pertama Kali, Simak! Arti Bahasa Cinta Khusus Anda

Pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan berat Rusia menghantam kota-kota selatan Mykolaiv dan Nikopol semalam dan Minggu pagi.

Dua orang tewas dan tiga terluka ketika 12 rudal menghantam rumah dan fasilitas pendidikan, Walikota Mykolaiv Oleksandr Senkevych mengatakan kepada televisi Ukraina, sebelumnya menggambarkan serangan itu sebagai "mungkin yang paling kuat" di kota dari seluruh perang.

Hingga 50 roket Grad menghantam daerah pemukiman di Nikopol pada Minggu pagi, tulis Gubernur Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko di Telegram. Satu orang terluka.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan medan perang.

Putin mengirim puluhan ribu tentara melintasi perbatasan pada 24 Februari, memicu konflik yang telah menewaskan ribuan orang, mencabut jutaan dan menyebabkan ketegangan yang mendalam dalam hubungan antara Rusia dan Barat.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah