Rusia Undang Pakar PBB Dan Palang Merah untuk Selidiki Kematian di Penjara Ukraina

- 31 Juli 2022, 17:05 WIB
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah perguruan tinggi profesional yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kharkiv, Ukraina 30 Juli 2022.
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah perguruan tinggi profesional yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kharkiv, Ukraina 30 Juli 2022. /REUTERS/Sofiia Gatilova

MataBangka.com –  Rusia pada Minggu (31 Juli) mengundang pakar PBB dan Palang Merah untuk menyelidiki kematian puluhan tahanan Ukraina yang ditahan oleh separatis dukungan Moskow, sementara presiden Ukraina memerintahkan evakuasi warga di wilayah timur Donetsk.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan ratusan ribu orang masih terkena pertempuran sengit di wilayah Donbas, yang berisi provinsi Donetsk dan Luhansk.

"Banyak yang menolak untuk pergi tetapi itu masih perlu dilakukan," kata Zelenskyy dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu malam. "Semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang akan dibunuh oleh tentara Rusia."

Ukraina dan Rusia saling tuding atas serangan rudal atau ledakan pada Jumat pagi yang tampaknya telah menewaskan puluhan tahanan perang Ukraina di kota garis depan Olenivka di Donetsk timur.

Baca Juga: Suhu Tinggi Melepaskan Gelombang Panas Laut di Laut Mediterania

Rusia mengundang para ahli dari PBB dan Palang Merah untuk menyelidiki kematian "demi kepentingan melakukan penyelidikan yang objektif", kata kementerian pertahanan pada hari Minggu.

Kementerian telah menerbitkan daftar 50 tawanan perang Ukraina yang tewas dan 73 terluka dalam apa yang dikatakannya sebagai serangan militer Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS.

Angkatan bersenjata Ukraina membantah bertanggung jawab, mengatakan artileri Rusia telah menargetkan penjara untuk menyembunyikan penganiayaan di sana. Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang dan menyerukan kecaman internasional.

Wartawan Reuters mengkonfirmasi beberapa kematian di penjara, tetapi tidak dapat segera memverifikasi versi peristiwa yang berbeda.

PBB mengatakan pihaknya siap mengirim ahli untuk menyelidiki jika mendapat persetujuan dari kedua belah pihak. Komite Palang Merah Internasional mengatakan sedang mencari akses dan telah menawarkan untuk membantu mengevakuasi yang terluka.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah