Hubungan Xi Jinping - Trudeau Memanas, Kanada Usir Diplomat China

12 Mei 2023, 20:00 WIB
Presiden China Xi Jinping marahi Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau di KTT G20, Bali, Indonesia. /Tangkapan Layar/Reuters//

MataBangka.com--Hubungan antara Presiden China, Xi Jinping, dan Perdana Menteri Kanada, Trudeau, semakin memanas.

Kanada telah mengusir seorang diplomat dari Beijing, China.

Pengusiran diplomat China ini diumumkan oleh pemerintah Kanada pada Senin, 8 Mei 2023.

Dilansir oleh Portal Pekalongan dari Antara, China menyatakan akan membalas pengusiran diplomatnya dari Kanada.

China mengutuk dan memprotes dengan keras tindakan pengusiran diplomatnya dari Kanada pada Senin, 8 Mei 2023.

Mereka menuduh Kanada melakukan intimidasi dan intervensi dalam pemilihan umum Kanada.

Kedutaan Besar China di Kanada menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum dan norma hubungan internasional.

Mereka menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan balasan terhadap tindakan pengusiran ini.

Kanada telah mengumumkan bahwa diplomat China yang berbasis di Toronto, Zhao Wei, sebagai "persona non grata," yang berarti diplomat China tersebut tidak diinginkan di Kanada dan tidak boleh berada di negara tersebut.

"Mereka tidak bisa melakukan intervensi asing terhadap urusan dalam negeri kami. Itulah yang sudah saya jelaskan sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, seperti yang dikutip dari CNN.

"Kanada telah memutuskan untuk mendeklarasikan Zhao Wei sebagai persona non grata," tambah Menteri Luar Negeri Melanie Joly dalam pernyataannya yang dikutip dari AFP oleh Portal Pekalongan.

"Kami tidak akan mentoleransi campur tangan asing dalam urusan internal kami. Para diplomat di Kanada telah diingatkan bahwa jika mereka terlibat dalam perilaku semacam ini, mereka akan dipulangkan."

Menteri Luar Negeri Melanie Joly menegaskan bahwa para diplomat di Kanada sudah diberi peringatan bahwa jika mereka melakukan tindakan semacam itu, mereka akan dipulangkan.

Selain tuduhan intervensi dalam pemilihan umum, Zhao juga dicurigai melakukan kegiatan spionase dan mengintimidasi politikus Kanada, Michael Chong, dan keluarganya di Hong Kong, seperti yang dilaporkan oleh Canadian Press pada Selasa.

Chong dikenal karena keras mengutuk perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uighur di Wilayah Otonomi Xinjiang, barat daya China.

Kedutaan China menegaskan bahwa mereka tidak pernah melakukan intervensi dalam urusan internal negara lain, termasuk Kanada.

Mereka mengatakan bahwa tuduhan intervensi China terhadap urusan domestik Kanada tidak berdasar.

Klaim intervensi China terhadap urusan domestik Kanada dianggap tidak berdasar oleh Kedutaan China.

Mereka menuduh Kanada sengaja memprovokasi dan mengganggu hak dan kepentingan diplomat China.

Pemerintah PM Kanada Justin Trudeau awalnya disebut menutup mata. Namun pekan lalu, pemanggilan dubes China di Kanada dilakukan.

China sendiri mengecam hal tersebut, pemerintah Xi Jinping menyebutnya sebagai "fitnah dan pencemaran nama baik" oleh Kanada.

Kemenlu China membantah melakukan kesalahan.

Negeri Tirai Bambu itu bersikeras bahwa skandal itu "dibesar-besarkan oleh beberapa politisi dan media Kanada".

Sebelumnya, surat kabar Globe and Mail memuat berita terkait anggota parlemen Kanada, Michael Chong.

Badan intelijen China dituding telah merencanakan penargetan Chong dan kerabatnya di Hong Kong dengan sanksi pemungutan suara di Februari 2021.

Tekanan ke pemerintah Kanada soal pentingnya sikap keras ke China sudah muncul sejak isu Beijing berusaha untuk mempengaruhi Pemilu Kanada 2019 dan 2021 terungkap.

Meski juga ditolak China, tuduhan telah menjadi fokus sidang komite parlemen dan penyelidikan lainnya.

Sebenarnya pada pertemuan G20 di Bali, Indonesia, hubungan kedua negara sudah memanas. Kala itu, kedua pemimpinnya viral karena momen di KTT tersebut.

Dalam video berdurasi 1 menit yang viral, seperti dibagikan akun twitter @_mm85 November 2022 tersebut, Xi Jinping menunjukkan rasa tidak senangnya terhadap sikap Trudeau yang dianggap membocorkan pembicaraan mereka kepada media. Dia pun menegaskan dengan gestur kecewa bahwa bukan seperti itu percakapan dilakukan.

"Semua yang kita bicarakan telah bocor ke surat kabar, itu tidak pantas," kata Xi.

Adapun, Trudeau sempat memberi pernyataan terkait bocornya informasi tersebut ke media. "Kami percaya pada dialog yang bebas, terbuka, dan jujur," katanya.

Namun, Xi memotong kata-kata Trudeau tersebut dengan mengatakan bahwa mereka perlu menyamakan persepsi kembali.

"Mari kita buat ketentuannya terlebih dahulu," tutur Xi sebelum bersalaman dengan Trudeau dan pergi meninggalkannya.***

 

 

 

 

Editor: Mirwanda

Sumber: Portalpekalongan.com

Tags

Terkini

Terpopuler