MataBangka.com - Kehamilan untuk memiliki buah hati merupakan dambaan setiap pasangan. Tak jarang mereka sabar menunggu untuk memulai hidup dan menjalani peran sebagai orangtua.
Namun, terkadang, menunggu untuk hamil bisa jadi hal yang berat.
Berikut cara untuk cepat hamil yang bisa anda ikuti yang dirangkum oleh MataBangka.com dari Pikiran-Rakyat.com.
Pola Hidup Sehat
Ahli Obstetri dan Ginekologi, Dr. Sushma Tomar mengungkapkan bahwa sangat penting air mani pria normal dan sehat.
Jika mengandung hidrokel, mereka harus berkonsultasi dengan dokter spesialis sesegera mungkin.
Maka dari itu, pentingnya bagi pasangan untuk mengikuti kebiasaan gaya hidup yang sehat, termasuk pola makan, olahraga dan berhenti merokok serta alkohol, sehingga kualitas dan kuantitas sperma tidak rusak.
Perhatikan Siklus Menstruasi
Untuk bisa hamil, wanita perlu memahami siklus menstruasinya agar ketika sperma bertemu sel telur, embrio yang sehat akan berkembang menjadi bayi yang sehat.
Pada siklus menstruasi normal, waktu ovulasi umumnya terjadi antara hari ke-13 hingga ke-18 prosesnya.
Pasangan harus berhubungan badan pada periode ini, karena ini adalah masa paling subur.
Wanita juga dapat melakukan pemeriksaan folikuler atau mendapatkan alat ovulasi untuk menguji siklus kesuburan mereka.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Sangat disarankan juga selama siklus menstruasi, wanita menjalani pemeriksaan hormonal dan histerosalpingografi agar diketahui patensi tuba falopinya.
Karena saluran tuba sangat penting untuk pembuahan, infeksi atau operasi perut dapat mempengaruhi hasil kehamilan. Maka dari itu, saluran tuba harus sehat karena pembuahan terjadi di sana.
Minum Tablet Asam Folat
Tips agar cepat hamil lainnya, bagi para wanita adalah mulai mengkonsumsi tablet asam folat tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan karena dapat meningkatkan peluang hamil.
Tablet asam folat membantu mendorong ovulasi, mendorong pembuahan, dan mendukung kelangsungan hidup embrio sejak dini. Suplemen ini dapat membantu pasangan mencapai tujuan kehamilan.
DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Informasi ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.***