Network
MataBangka.com--Forum Keadilan Rakyat Belitung hari ini melakukan pertemuan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, dengan harapan agar Pj Gubernur dapat membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat terkait PT Foresta Lestari dan Kepolisian.
Dalam pertemuan tersebut, mereka juga berharap Pj Gubernur Suganda bisa berperan sebagai fasilitator mediasi antara pihak Forum Keadilan Rakyat Belitung, Kepolisian Daerah Babel, dan PT Foresta Lestari.
"Hari ini kami bawa pak suratnya sesuai arahan bapak," ungkap Suryadi Saman, salah satu tokoh masyarakat yang tergabung dalam forum ini seperti dikutip dari babelprov.go.id
Sebelumnya, Pj Gubernur telah memberi pesan agar forum tersebut mengirimkan surat untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Belitung.
"Kami terkendala karena tidak ada pihak yang berperan sebagai fasilitator. Terjadi saling menyalahkan berbagai pihak. Supaya masalah ini tidak dianggap tidak hitam atau putih, rasa keadilan yang kami harap dengan difasilitasi. Kami tidak mau menyalahkan pemerintah Kabupaten atau pihak manapun," jelasnya
"Intinya kami ingin minta bantu pak gubernur. Kami pernah bersurat kepada Kapolda, tetapi surat kami dikembalikan. Kami berharap pak gubernur bisa mengambil alternatif. Kami melihat, haruskah ditarik pihak Provinsi permasalahan ini," jelasnya.
Konflik yang sedang berkecamuk berawal dari demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Membalong terkait PT Foresta Lestari bulan lalu, yang kemudian berujung pada penahanan sebelas orang masyarakat di Polda Babel di Pangkalpinang.
"Sementara 11 orang yang saat ini ditahan sudah 3 minggu dibawa ke Polda Babel dengan kondisi yang dihadapi mereka, setiap hari pihak keluarga bertanya tentang kejelasan statusnya, karena di antara mereka merupakan tulang punggung keluarga," jelas Suryadi Saman.
Forum Keadilan Rakyat Belitung menyoroti kendala dalam penyelesaian konflik ini, termasuk ketidakadaan pihak yang berperan sebagai fasilitator dalam mediasi.
Mereka berharap masalah ini dapat diselesaikan secara adil dan bersifat permanen bagi semua pihak, baik masyarakat maupun perusahaan.
Pj Gubernur Suganda Pandapotan Pasaribu menyambut baik pertemuan tersebut, dan berjanji akan mencoba berdiskusi dengan Kapolda Babel untuk mencari solusi yang terbaik.
Namun, dia juga menjelaskan bahwa keputusan mengenai pembebasan sebelas orang masyarakat tidak dapat diambil begitu saja.
"Saya belum bisa memberikan jawaban sebelum bisa bertemu dengan Kapolda. Saya sambut baik apa yang disampaikan dalam pertemuan ini, saya upayakan dengan segenap kemampuan saya, tentunya dengan sepenuh hati lakukan yang terbaik," jelas Pj Gubernur Suganda.
Dalam pertemuan ini, Pj Gubernur juga menyampaikan rencana untuk bertemu dengan Kapolda Babel pekan depan guna membahas lebih lanjut solusi terbaik dalam penyelesaian konflik ini.
"Kejadian ini memang diluar kuasa kita, tetapi kejadian yang sudah berlalu untuk bagaimana solusinya akan saya coba diskusikan dengan pak Kapolda," ungkapnya.
"Saya belum bisa memberikan jawaban sebelum bisa bertemu dengan Kapolda. Saya sambut baik apa yang disampaikan dalam pertemuan ini, saya upayakan dengan semampu saya, tentunya dengan sepenuh hati lakukan yang terbaik," jelasnya lagi dan menyampaikan bahwa pertemuan dengan Kapolda baru akan direncanakan pekan depan.
Dukun Kapong Membalong yang turut hadir dalam pertemuan ini mengucapkan terima kasih atas perhatian Pj Gubernur, dan berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dan transparan, serta orang-orang yang terlibat dapat segera kembali ke keluarga mereka.
"Aku harap, jika benar ya benar, jika salah ya salah. Semua memang harus seadil-adilnya.
Kita sama-sama serius, tolong proses warga ini yang terseret ke Polda," ungkapnya dengan harapan orang-orang ini bisa pulang ke rumah. ***
