MataBangka.com - Sampah menjadi persoalan di setiap daerah, yang menjadi permasalahan bagi pemerintah daerah.
Seperti di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sedikitnya ada sebanyak 170 ton sampah per hari yang terus ditampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam Kota Pangkal Pinang.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat akan dianggarkan biaya untuk membeli alat pembakar sampah, guna mengurangi penumpukan sampah.
"Ada alat yang bisa membakar sampah di tempat, dan bisa ditempatkan di pasar-pasar," kata Suganda.
"Kami minta untuk Walikota ajukan proposal secepatnya, akan kami berikan berupa dana bantuan, nanti kota yang akan membelikan alat-alat itu," ujarnya.
Tidak itu saja, Suganda mengatakan akan mengajukan alat _Refuse Derived Fuel_ (RDF) yang lebih besar, mengingat sampah masyarakat Kota Pangkal Pinang yang masuk ke TPA Parit Enam sudah mencapai 170 ton perhari.
Dirinya juga berharap masyarakat Babel khususnya Pangkal Pinang, dapat memilah sampah organik dan anorganik, karena selain memudahkan pembuangan juga pengolahan kembali.
"Memisahkan pembuangan sampah organik dan anorganik juga dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah," tukas Suganda.
Sampah yang membumbung tinggi bagaikan bukit tersebut, sudah lama dikeluhkan warga karena mengeluarkan bau tak sedap. (***)