Belajar Secara Otodidak, Mitra Binaan PT Timah Tbk Joko Sumarno Sukses Kembangkan Usaha Bengkel Las

- 5 Agustus 2023, 10:34 WIB
Joko Sumarno (45) dan usaha Bengkel Lasnya.
Joko Sumarno (45) dan usaha Bengkel Lasnya. /Istimewa/

MataBangka.com -- Joko Sumarno (45) terbilang sukses mengembangkan usaha bengkel las. Padahal usaha yang digelutinya ini berawal dari ide tak sengaja saat melihat peralatan las milik ayahnya yang tak terpakai di rumah.

Joko menceritakan, usaha bengkel las ini mulai ditekuninya sejak delapan tahun silam. Ia yang kala itu memiliki pekerjaan tak tetap berpikir untuk memanfaatkan peralatan las milik ayahnya.

“Saya awalnya tidak memiliki pekerjaaan tetap, kebetulan di rumah ada mesin las milik orang tua yang tidak pernah terpakai. Lalu terlintas pikiran untuk buka usaha bengkel las," katanya.

Baca Juga: Laga Perdana, Tim Voli Putri Babel Tumbangkan Tim Voli Putri Jambi Tiga Set Langsung

Tak memiliki pengalaman dalam pengetahuan tentang mengelas, tak lantas membuat Joko menyerah. Sekitar dua pekan bulan Joko belajar secara otodidak, mengunjungi usaha bengkel las milik temannya untuk mengetahui teknik mengelas.

Setiap mendapatkan hal yang baru, lalu Ia praktikkan di rumah dengan menggunakan peralatan las milik ayahnya. Usahanya pun berbuah manis, semakin hari kemahirannya dalam mengelas makin meningkat dan akhirnya memberanikan diri membuka bengkel las di Desa Penyak, Kecamtan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

“Awalnya saya sering mengunjungi bengkel teman saya, untuk melihat cara dia mengelas. Kadang juga nanya tentang cara atau teknik mengelas. Hampir tiap hari saya coba praktekkan di rumah. Ada sekitar setengah bulan saya lakoni hal seperti itu, tanpa pikir panjang langsung lah saya buka bengkel sendiri,” ucap Joko.

Baca Juga: Suganda: Pemprov Siap Bekerja Sama Dengan BPK Perwakilan Babel

Semenjak saat itu, Joko sudah merasakan asam garam dalam menjalani usaha. Dengan lika-liku yang dijalaninya dan berkat pinjaman modal dari PT Timah Tbk, membuat usahanya kini semakin dikenal masyarakat luas.

“Alhamdullilah, usaha ini sudah delapan tahun saya jalani. Selama delapan tahun ini banyaklah lika - likunya, yang paling kerap terjadi itu harga bahan baku yang sering naik turun, belum lagi kalau barangnya lagi kosong. Itu harganya bisa melambung tinggi," katanya.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah