Network
MataBangka.com - Tren kasus Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV - AIDS) yang disebabkan oleh perilaku seks bebas terus meroket.
Peningkatan ini juga dibarengi dengan pengurangan angka penularan yang disebabkan oleh suntikan.
Pakar HIV/AIDS dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rudi Wicaksana membenarkan tren penyebab penularan HIV/AIDS dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh hubungan seksual.
Alasannya menurut Rudi, pencegahan yang dilakukan dalam penularan via jarum suntik relatif lebih bisa dikendalikan dibandingkan hubungan seksual.
Terlebih saat pandemi Covid-19, banyak sektor kesehatan yang lumpuh, termasuk pada penanganan HIV/AIDS, akibatnya, saat ini pekerjaan rumah dalam kasus HIV/AIDS di Indonesia lebih menumpuk.
Banyak pasien HIV/AIDS yang sudah berobat rutin ke rumah sakit mengalami putus obat, sehingga banyak kejadian berat yang muncul kembali. Pasien yang datang terlambat pun juga meningkat, akibat pelayanan yang sempat terganggu dalam situasi pandemi selama tiga tahun terakhir.
“Untuk jarum suntik, pencegahannya sekarang sudah cukup efektif dikerjakan di berbagai tempat. Seperti pemberian jarum suntik yang steril dan terapi restitusi,” ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini kepada Pikiran-Rakyat.com dan dikutip kembali oleh Mata Bangka pada Senin (31/7/2023).
Sedangkan, untuk pencegahan penyebab dari hubungan seksual, relatif dirasakan masih kurang optimal. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah pun belum terlalu berpengaruh, sehingga angka penularannya masih tinggi.
