Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Membuang Sampah Pada Tempatnya

- 6 Juni 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi sampah
Ilustrasi sampah /Diskominfo Kota Bandung

Jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Pangkalpinang pada tahun 2028 sebanyak 208.520 jiwa adalah 232.136,35 ton per tahun dan sampah yang bisa dikelola hanya sebesar 141.193,19 ton per tahunnya (DLH Prov. Kep. Babel 2018).

Hendri (2019) mengemukakan bahwa sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Pangkalpinang mencapai 160 ton hingga 200 ton dalam kurun waktu satu hari, tetapi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang memiliki luas sekitar 2,5 hektar di kawasan Parit Enam sudah melebihi kapasitas yang seharusnya sehingga membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang mulai kesulitan dalam mengatasi persoalan sampah.

Minimnya tempat pembuangan sampah, sampah-sampah yang menumpuk ini menjadi sarang dan tempat berkembang biak serangga dan tikus sehingga bisa membahayakan kesehatan, selain itu juga sampah menjadi sumber pencemaran tanah, udara, dan air.

Setelah diamati, tempat sampah yang ada di Pasar Pagi kini sudah tidak ada lagi. Amir Laode (2023) memberikan penjelasan bahwa kontainer sampah di Pasar Pagi ini ditiadakan, ada beberapa alasan mendasar yakni masyarakat sekitar yang dinilai kurang bisa diajak bekerja sama dalam membuang sampah, seperti membuang sampah asal-asalan sehingga membuat sampah berserakan di luar kontainer.

Selain itu, sampah yang ada di kontainer tersebut lebih didominasi oleh sampah dari pemukiman warga daripada sampah yang ada di pasar tersebut. Dengan ditiadakannya kontainer sampah ini tentu semakin membuat timbunan sampah yang membuat udara semakin tercemar.

Seperti yang kita tahu bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, tetapi kesadaran masyarakat sekitar masih kurang dalam menerapkan kebiasaan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, terkadang alasan beberapa masyarakat membuang sampah sembarangan.

Jika kita mengunjungi pasar-pasar yang ada di sekitar rumah, dapat kita lihat bahwa kebersihan di pasar sangat kurang terjaga, banyak sampah yang berserakan setelah berjualan. Tumpukan sampah yang berserakan tersebut dapat mengganggu kesehatan kita jika dibiarkan terus menerus.

Ada beberapa cara untuk mengatasi pernasalahan ini diantaranya yaitu memperbanyak tempat untuk membuat sampah, kalau bisa tempat sampah tersebut diletakkan di setiap sisi yang ada di pasar agar memudahkan para penjual dan pembeli dalam beraktivitas, melakukan sosialisasi mengenai betapa pentingnya kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya demi menciptakan suasana yang bersih dan nyaman.

Dengan begitu kita bisa meminimalisir tumpukan sampah yang akan terjadi. Ada juga salah satu cara untuk mengurangi sampah-sampah yang berserakan dengan mendaur ulang sampah-sampah yang ada.

Sebelum itu sampah-sampah tersebut harus dipisahkan terlebih dahulu antara sampah plastik, kaleng, kaca, sisa-sisa makanan agar dapat lebih mudah dalam mendaur ulang sampah-sampah tersebut.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x