Bocah SD ini Berangkatkan Ibu ke Tanah Suci, Sri Dapat Tiket Umroh Gratis dari IMI Babel

21 Januari 2024, 13:10 WIB
Sri Dewi temani Anggi Fatanssyah tak menyangka niat anaknya memberangkatkan umroh terwujud usai menerima tes melafalkan ayat-ayat Al Quran dari IMI Babel. /Dwi Haryoto/ MataBangka.com/

MataBangka.com - Niat untuk memberangkatkan umroh ibunya ke Tanah Suci, akhirnya diwujudkan Anggi Fatanssyah (11) anak ketiga dari empat bersaudara, siswa kelas lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). 

Ibunya Sri Dewi Wahyeni (44) Kace Permai, Desa Kace, Kabupaten Bangka, bisa berangkat umroh pada Februari 2024 mendatang, setelah Anggi berhasil melafalkan ayat-ayat Al Quran dalam kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang dilaksanakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Babel, pada Minggu, 21 Januari 2024.

"Alhamdulillah, emang niat umroh sudah lama, sudah sempat ngumpul biaya, tidak pernah tercapai karena kebutuhan ekonomi," ujar Sri. 

"Rezeki dari Allah SWT, anak saya ikut mengaji, tapi tidak serasi akhirnya ikut TPA dekat rumah," papar ibu yang bekerja sebagai pedagang di pasar malam. 

Anggi dan Bonita ketika ikut tes melafalkan ayat-ayat Al Quran untuk memperoleh tiket umroh dari IMI Babel dan PT Timah Tbk.

Sri juga mengaku kalau Anggi memang pernah berniat memberangkatkan dirinya untuk umroh, apabila dirinya sudah berhasil dan bekerja. 

"Ternyata niatnya itu didengar Allah SWT, dan saya bisa umroh, dapat tiket dari IMI Babel berkat Anggi bisa melafalkan ayat Alquran," terang Sri sembari menahan tangis haru.

Berbeda dengan Novanya (42) warga Selindung Baru, Pangkalpinang ini, disela senang mendapatkan tiket umroh dari Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk, setelah Bonita (9) berhasil melafalkan ayat-ayat Al Quran, dirinya mengaku bingung dan takut. 

"Senang, tapi bingung dan takut," ujar Novanya sembari tertawa. 

Bukan tanpa alasan dirinya mengaku takut, hal ini dikarenakan Novanya hampir tidak pernah keluar daerah. 

"Dulu pernah keluar seperti Jakarta, tapi sekarang jadi takut, mungkin bisa ditukar sama suami ya," harap Novanya. 

// Anak-Anak Sering Main Handphone

Kedua ibu ini mengaku, anak-anak mereka harus mengenakan kacamata disebabkan terpapar radiasi karena keseringan main atau nonton handphone. 

"Sering main dan nonton handphone, setelah diperiksa terpapar radiasi," ungkap Novanya. 

"Jadi, Bonita ini harus pakai kacamata anti radiasi setelah ada pemeriksaan di sekolah," terangnya. 

Begitu pula dengan Anggi, diakui Sri, kalau anaknya suka main dan nonton di handphone, sehingga mata Anggi diharuskan berkacamata. 

"Di sekolah ia duduk dibelakang, tapi kalau disuruh menulis harus ke bagian depan, setelah di cek ia sulit melihat dari jauh," imbuh Sri. 

Namun, dengan adanya bantuan IMI Babel ini, mereka berharap penglihatan anak-anak dapat lebih baik sehingga tidak menganggu pembelajaran baik di sekolah atau di rumah. (***) 

 

Editor: Dwi Haryoto

Tags

Terkini

Terpopuler