Kuntilanak Buat Peneliti Luar Negeri Penasaran, Ternyata Ada Hubungannya dengan Pontianak, Asal Usul Terungkap

- 7 Februari 2023, 00:05 WIB
Ilustrasi hantu rambut panjang berpakaian putih, seperti kuntilanak.
Ilustrasi hantu rambut panjang berpakaian putih, seperti kuntilanak. /Infinite-Creations/pixabay.com

 

MataBangka.com - Di Indonesia, cerita tentang makhluk halus  menjadi bagian yang dekat dengan kehidupan masyarakatnya.

Satu di antara makhluk halus tersebut adalah kuntilanak.

 Cerita-cerita yang ada di tengah masyarakat ini kemudian menarik perhatian peneliti luar negeri, Timo Duile.

Peneliti asal Jerman itu kemudian mengungkap bahwa ada hubungan yang erat antara Kuntilanak dengan Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut Tomas Duile, kuntilanak sangat erat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan Barat, terutama mereka yang tinggal di Kota Pontianak.

“Saya juga melihat bahwa kuntilanak sudah menjadi ikon,” kata Timo Duile dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

“Kuntilanak itu sangat penting dalam mitos pendirian Kota Pontianak,” sebut Timo Duile.

Menurut mitos yang beredar, disebutkan seorang Sultan bersama rombongan datang ke tempat bertemunya aliran Sungai Kapuas dan Landak. Dalam konteks kehidupan masyarakat kala itu, lokasi pertemuan dua sungai tersebut sangat penting.

“Itu sebenarnya merupakan daerah yang sangat penting, karena perdagangan selalu melewati sungai-sungai besar di Kalimantan, tapi daerah itu banyak bajak laiutnya,” kata Timo Duile.

Sultan yang kelak mendirikan Kota Pontianak itu ingin mengamankan wilayah penting tersebut. Namun, banyak dari pengikutnya yang ketakutan karena sosok makhluk halus kuntilanak.

“Teman-temannya sangat takut, mereka tidak mau berlabuh, karena malam hari mereka selalu mendengar suara kuntilanak yang mengerikan, mereka pikir kalau itu adalah hantu yang tinggal di pohon-pohon besar,” sebut Timo Duile dikutip Pikiran-rakyat.com dari DW Indonesia pada 6 Februari 2023.

Bajak laut yang sering merompak di wilayah tersebut rupanya memiliki keyakinan animisme yakni sering meminta bantuan ke sosok kuntilanak.

Tugas Sultan pun semakin berat karena menghadapi dua musuh sekaligus, perompak dan makhluk mistis yang membantu mereka. “Di sana mereka melihat hantu itu sebagai ancaman,” kata Tomas Duile.

Akan tetapi, Sultan akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi masalah itu. “Sultan tersebut mengusir kuntilanak dengan meriam, dan memotong seluruh pohon tinggi yang dijadikan bahan untuk membangun keraton dan masjid,” sebutnya.

Rupanya tindakan Sultan itu membuat Bajak Laut ketakutan karena menganggap pelindung mereka, kuntilanak, kalah oleh pasukan pendatang.

Para bajak laut lalu menyerah sehingga proyek pembangunan Kota Pontianak pun dapat dijalankan tanpa kendala.

Dalam memahami pentingnya peran kuntilanak dalam pembangunan Kota Pontianak, Tomas Duile mengatakan, pengamat harus memahami cara berpikir penduduk lokal kala itu.

“Misalnya konsep ada penunggu, ada roh atau makhluk halus yang tinggal misalnya di pohon, di batu besar, di sumber air, sering sekali ada di Kalimantan dan juga tempat lain,” sebut Timo Duile.

“Dalam paham animisme, biasanya orang di suatu tempat bisa punya hubungan dengan roh itu, dengan ritual, atau bisa berkomunikasi melalui mimpi. Makhluk halus itu sebenarnya dianggap manusia, bagian dari kehidupan sosial yang bisa dimintai bantuan,” sebut Timo Duile.

Begitu Sultan yang beragama Islam masuk, kepercayaan animisme turut berubah. Makhluk halus dianggap sebagai sosok luar yang harus diusir.

Dengan agama baru yang masuk tersebut, para bajak laut yang menyaksikan sosok kuntilanak diusir langsung menyerah tanpa perlawanan.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Asal-usul Kuntilanak Diungkap Peneliti Jerman, Erat Kaitannya dengan Kota Pontianak pada Senin, 6 Februari 2023

Editor: Nia MB

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x