Film ini menceritakan tentang kisah mistis di balik teror waktu Maghrib. Adi (Ali Fikry), Saman (Bima Sena), dan Ayu (Nafiza Fatia) tinggal di Desa Jatijajar, sebuah desa terpencil di Jawa Tengah.
Karena harus membantu keluarga mereka di ladang, Adi dan Saman sering terlambat masuk sekolah.
Akibatnya, keduanya sering dihukum oleh Bu Woro (Aulia Sarah), guru mereka yang disiplin dan galak.
Suatu hari, kekesalan Adi dan Saman terhadap Bu Woro memuncak. Mereka menyumpahi sang guru agar cepat mati saja.
Sayangnya, sumpah ini terucap bersamaan dengan berkumandangnya adzan Maghrib, waktu yang dipandang sebgian orang sebagai waktu yang keramat.
Tak lama, Bu Woro meninggal secara mengenaskan. Sejak itu, Adi dan Saman mengalami teror supernatural yang mengerikan.
Lama kelamaan, kengerian itu tak hanya mengancam fisik, tapi juga kejiwaan mereka.
Ayu menduga ada kekuatan jahat yang lebih menakutkan di balik rentetan kejadian ini. Jika ia tak melakukan sesuatu, mereka akan bernasib sial.
Namun, siapa yang bisa menolong Ayu? Apakah Karta, paman Ayu yang dicap gila oleh penduduk Jatijajar, ataukah Bu Ningsih, sang guru pengganti yang cantik dan baik hati? Mampukah mereka selamat sebelum semuanya terlambat?
Gope T. Samtani menjadi produser untuk Film Waktu Maghrib, sementara Sunil Samtani sebagai produser eksekutif.