MataBangka.com - Film Waktu Maghrib sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 9 Februari 2023.
Film yang menceritakan tentang kisah mistis di balik teror Waktu Maghrib ini sukses memikat hati pecinta film horor.
Bahkan di tiga hari penayangan film yang diproduksi Rapi Films ini sudah ditonton 231.218 penonton.
Film garapan sutradata Sidharta Tata ini dibintangi oleh Aulia Sarah, Taskya Namya, Ali Fikry, Bima Sena, Nafiza Fatia Rani, dan Andri Mashadi.
Ini lah review Film Waktu Maghrib dilansir dari wartasidoarjo.pikiran-rakyat.com.
"Judulnya biasa aja... Posternya biasa aj, filmnya superrrr kerennn pisan... Untuk ditonton," tulis akun @agengputramulyana dalam kolom komentar Instagram milik @cinema.21.
Hal senada juga di ungkapkan akun @iincruies21, menurutnya film Waktu Maghrib bagus, suasana perkampungannya sangat terasa, dan kengeriannya berhasil membuat bulu kuduk merinding, selain itu akting pemain sangat bagus.
"Salah satu hal yang aku suka dari film Waktu Maghrib itu POV nya bener-bener dari anak. Beneran deh baru lagi liat film horror dengan main cast nya aktor/aktris cilik yang acting nya ga kalah sama aktor yang udah berpengalaman" tulis @moviemenfes dalam akun twitter miliknya.
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang kisah mistis di balik teror waktu Maghrib. Adi (Ali Fikry), Saman (Bima Sena), dan Ayu (Nafiza Fatia) tinggal di Desa Jatijajar, sebuah desa terpencil di Jawa Tengah.
Karena harus membantu keluarga mereka di ladang, Adi dan Saman sering terlambat masuk sekolah.
Akibatnya, keduanya sering dihukum oleh Bu Woro (Aulia Sarah), guru mereka yang disiplin dan galak.
Suatu hari, kekesalan Adi dan Saman terhadap Bu Woro memuncak. Mereka menyumpahi sang guru agar cepat mati saja.
Sayangnya, sumpah ini terucap bersamaan dengan berkumandangnya adzan Maghrib, waktu yang dipandang sebgian orang sebagai waktu yang keramat.
Tak lama, Bu Woro meninggal secara mengenaskan. Sejak itu, Adi dan Saman mengalami teror supernatural yang mengerikan.
Lama kelamaan, kengerian itu tak hanya mengancam fisik, tapi juga kejiwaan mereka.
Ayu menduga ada kekuatan jahat yang lebih menakutkan di balik rentetan kejadian ini. Jika ia tak melakukan sesuatu, mereka akan bernasib sial.
Namun, siapa yang bisa menolong Ayu? Apakah Karta, paman Ayu yang dicap gila oleh penduduk Jatijajar, ataukah Bu Ningsih, sang guru pengganti yang cantik dan baik hati? Mampukah mereka selamat sebelum semuanya terlambat?
Gope T. Samtani menjadi produser untuk Film Waktu Maghrib, sementara Sunil Samtani sebagai produser eksekutif.
Mengutip dari sumber lokal, sang sutradara mengatakan bahwa Film ini memiliki keunikan tersendiri.
Para penonton akan diajak menyelami cerita lewat sudut pandang anak kecil, yang jarang sekali terjadi di Film horor.
Tidak hanya menyajikan horor penuh ketakutan dan jumpscares, Waktu Maghrib juga menyiratkan pesan-pesan moral.
Film ini masih tayang di bioskop, jangan sampai ketinggalan.***