Network
MataBangka.com--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan peringatan serius kepada generasi muda di Indonesia tentang risiko penggunaan Pinjaman Online (Pinjol) dan layanan PayLater.
Peringatan ini bukan main-main, karena dapat mengakibatkan dampak serius seperti kesulitan mendapatkan pekerjaan dan bahkan tidak bisa mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
OJK telah mengungkapkan bahwa tunggakan cicilan PayLater telah menyulitkan banyak anak muda dalam mengajukan KPR.
Bahkan, pihak bank pun banyak mengeluhkan masalah ini.
"PayLater ini sudah sangat nyata," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, dalam sesi doorstop setelah Konferensi Pers di Menara Radius Prawiro di Jakarta, pada Jumat, 18 Agustus 2023.
"Beberapa bank kemarin mengeluhkan kepada kami bahwa banyak anak muda yang seharusnya dapat mengajukan KPR untuk rumah pertama, tapi tidak bisa karena memiliki utang di PayLater. Utang tersebut seringkali hanya sejumlah Rp300.000 hingga Rp400.000, namun hal tersebut bisa merusak nilai kredit mereka," tambahnya.
OJK telah mencatat layanan PayLater dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), yang sebelumnya dikenal sebagai BI Checking.
Sebagai hasilnya, tunggakan dalam pembayaran akan memengaruhi peringkat kredit individu yang bersangkutan.
OJK memperingatkan generasi muda untuk bijak dalam mengelola keuangan mereka, terutama seiring dengan maraknya masalah terkait pinjaman online dan sejenisnya yang melibatkan anak muda sepanjang tahun 2023.
